TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyatakan dampak penghentian sementara operasional pemerintah Amerika Serikat (shutdown) terhadap Indonesia sangat minim. Kalau pun ada, dia menuturkan dampaknya justru positif.
Agus mengatakan dampak shutdown Amerika tak terlalu terasa karena hanya terjadi sementara. Dia meyakini pemerintah Amerika juga pasti tak ingin berlarut-larut menghentikan operasionalnya. "Shutdown juga bukan berarti seluruh institusi tapi hanya sebagian dan setingkat federal," kata dia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2018.
Simak: BI Tak Terlalu Khawatirkan Dampak Shutdown Amerika
Penghentian sementara operasional pemerintahan Amerika terjadi akibat Presiden dan Kongres tak sepakat dalam penyusunan anggaran. Sejumlah departemen terkena dampaknya. Beberapa di antaranya adalah Departemen Perdagangan, NASA, dan Departemen Energi.
Shutdown di Amerika ini bukan pertama kalinya terjadi. Pada 1995-1996 dan 2013, pemerintah Amerika pernah mengalami hal yang sama. Saat itu, shutdown berlangsung sekitar dua minggu.
Setelah berlangsung tiga hari, pemerintah dan kongres akhirnya menyetujui undang-undang anggaran sementara. Pemerintahan kembali berjalan pada Selasa, 23 Januari 2018 waktu setempat.