TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia Tbk mengakui ada kekurangan pilot dalam maskapainya. Direktur Operasional Garuda Indonesia Triyanto Muharsono mengatakan pihaknya akan menambah pilot pada tahun ini.
"Saya tahun ini minta 122 tambahan penerbang baru," ujar Triyanto di kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2018.
Baca: Lowongan Pilot Garuda Indonesia, Cek Persyaratannya
Triyanto mengatakan Garuda Indonesia saat ini memiliki kurang lebih 1.327 penerbang. Jumlah tersebut, kata dia, terdiri dari kapten dan co pilot. "Sedangkan penerbangan Garuda sehari sampai 630-640 kurang lebih," katanya.
Menurut Triyanto untuk setiap armada pesawat memiliki jumlah ideal pilot masing-masing. Misalnya saja, ujar dia, untuk pesawat Boeing 777 memiliki rasio 10,2 dengan 10 pesawat untuk 102 pasang pilot. "102 kapten dan 102 co pilot, jadi 204," ucapnya.
Selain itu, untuk pesawat Airbus dibutuhkan pilot dengan rasio 6,8 serta pesawat NG 737 dengan 4,6. "Ini akan kami kejar terus insyaallah akhir 2018 akan dipenuhi kebutuhannya," tuturnya.
Triyanto mengakui dengan kekurangan pilot ini sebelumnya Garuda Indonesia memangkas jam istirahat pilot yang ada. Hal itu, kata dia, sudah dinegosiasikan dengan para pilot. "Tentu dengan kompensasi dan mereka setuju," ujarnya.
Triyanto menambahkan ekspansi penerbangan yang cukup besar dilakukan oleh Garuda Indonesia tak sejalan dengan penyediaan SDM. Oleh karena itu, Garuda Indonesia bernegosiasi dengan asosiasi pilot untuk memangkas jam istirahat mereka. "Sebab memang butuh waktu mencetak penerbang, biasanya satu tahun," katanya.