TEMPO.CO, Jakarta-Kasubdit Kebijakan Strategi Perkotaan Tata Ruang Pekerjaan Umum, Endra Atmawidjaja, mengatakan pihaknya telah mengirimkan tim untuk memeriksa kondisi di Banten setelah gempa 6,1 SR. “Tim kami langsung bergerak ke sana dari balai jalan dan balai sungai yang di daerah Banten dan Jawa Barat,” kata Endra saat dihubungi Tempo, Selasa, 23 Januari 2018.
Ia menuturkan tim tersebut saat ini sedang bekerja untuk memastikan kerusakan apa saja yang terjadi di daerah gempa. Endra menjelaskan jika kerusakan yang terjadi menyangkut jalur logistik atau jalur-jalur vital untuk ekonomi maka pihaknya akan segera merehabilitasi jalan tersebut.
“Jadi kalau jembatan putus langsung kita ganti, mungkin yang sifatnya sementara dulu agar warga juga tetap bisa beraktivitas,” kata dia.
Simak: Gempa Jakarta, Karyawan Kementerian BUMN Berhamburan Keluar Gedung
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Mochammad Riyadi mengatakan gempa yang terjadi Selasa siang, 23 Januari 2018 berpusat di laut pada jarak 43 kilometer arah selatan Cilangkahan, Lebak, Banten. Gempa terjadi pada kedalaman 61 kilometer.
"Gempa ini termasuk dalam klasifikasi gempa berkedalaman dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia," kata Riyadi dalam keterangan tertulisnya.
Gempa berkekuatan 6,1 skala richter tersebut tidak berpotensi tsunami. Riyadi pun menghimbau warga sekitar Cilangkahan agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu miring yang beredar.
KARTIKA ANGGRAENI | ADAM PRIREZA