TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Departemen Riset Savills Indonesia Anton Sitorus menyebutkan ada sejumlah brand internasional yang mencoba peruntungan di pasar retail Indonesia dan cukup sukses. Dia mencontohkan misalnya Chateraise, Onitsuka Tiger, Miniso, Aeon, Greyhound Cafe, Oysho.
Sejumlah retail brand asing ini membuka gerai baru di Indonesia dan melakukan ekspansi lebih lanjut di kelas high end ataupun retail kelas atas lainnya. “Psikologis masyarakat Indonesia terhadap brand global masih meningkat. Banyak yang menyukai harga yang menarik, tapi kualitasnya lumayan, seperti Miniso,” kata Anton seperti dikutip dari riset bisnis properti, Senin, 22 Januari 2018.
Baca: Nilai Konstruksi Retail Bakal Menurun 16,17 Persen, Ini Sebabnya
Hal tersebut, menurut Anton, cukup menggembirakan karena tren retail lesu karena sejumlah gerai retail tutup di Jakarta sepanjang tahun lalu tak berlanjut di 2018. Pada 2017 terdapat tambahan pasokan retail sekitar 103.500 meter persegi di Jakarta.
Anton menjelaskan, hanya sebesar 37 ribu meter persegi luasan retail yang terserap. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tingkat penyerapan tergolong rendah di mana sebelumnya mampu mencapai 90 ribu meter persegi. Tingkat kekosongan pada 2017 pun meningkat menjadi 12 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya hanya 10 persen.
Lebih jauh Anton mengungkapkan sepanjang tahun 2017, dari segmentasi kebanyakan permintaan diserap oleh peretail kelas middle up, disusul kelas upper dan sebagian oleh kelas middle low. Tenant dari makanan dan minuman masih mendominasi dibandingkan dengan yang lain.
Sedangkan jika dilihat tarif sewa, menurut Anton, yang paling banyak penurunannya adalah middle up, middle low. Kelas upper dan premium disebut masih cukup stabil.
Mengantisipasi tahun ini, Anton memperkirakan tingkat okupansi masih akan stabil, tingkat kekosongan ritel di Jakarta tidak akan naik. Pasalnya, retail di Indonesia masih konservatif, di mana antara pasokan dan permintaan masih sama-sama rendah.