TEMPO.CO, Jakarta - Runtuhnya box girder bentang P28 - P29 pada area kerja proyek kereta api ringan (LRT) Velodrome - Kelapa Gading di Jakarta pada Senin pagi lalu disebut sebagai salah satu bentuk kelalaian pimpinan proyek. Ketua Umum Asosiasi Ahli Keselamatan Kerja dan Konstruksi (A2K4) Indonesia Lazuardi Nurdin menduga pimpinan proyek belum sepenuhnya memenuhi perencanaan dan pelaksanaan keselamatan kerja proyek di lapangan.
Hal ini terbukti, kata Lazuardi, banyak kecelakaan kerja yang terjadi pada kurun waktu 2017 hingga awal 2018. Menurut dia, dalam pelaksanaan keselamatan proyek, pimpinan proyek seharusnya memperhatikan prosedur dan metode kerja hingga keselamatan kerja yang dilakukan.
Baca: Box Girder LRT Kelapa Gading Ambruk, Ini Penjelasan Wijaya Karya
Namun di lapangan, jarang sekali pimpinan proyek mengawasi pelaksanaan keselamatan kerja. "Meski kontraktor memiliki sertifikat, mereka belum sepenuhnya menjalankan dan memenuhi perencanaan hingga pelaksanaan keselamatan kerja," ucapnya, Senin, 22 Januari 2018.
Secara khusus terkait penyebab kecelakaan LRT Velodrome-Kelapa Gading ini, menurut Lazuardi, harus selidiki bagaimana prosedur yang dilakukan di lapangan. "Prosedur di lapangan ini apakah sudah dijalankan dengan baik belum di lapangan?"
Lazuardi menjelaskan, dalam membangun sebuah proyek, kontraktor atau penyedia jasa pada tahap awal diminta agar membuat perencanaan keselamatan yakni rencana kesehatan dan keselamatan kerja kontrak (RK3K). Setelah penyedia jasa itu lolos dalam tahap pelelangan, mereka diminta supaya membuat RK3K pelaksanaan rencana keselamatan.
Penyedia jasa dan PPK (pejabat pembuat komitmen), kata Lazuardi, membahas detail mulai dari perencanaan dan pelaksanaan rencana keselamatan. "Ini belum dilakukan dengan baik," katanya.
Sebelumnya diberitakan box girder bentang P28 – P29 di area kerja pembangunan LRT di Kayu Putih, Pulo Gadung runtuh pada Senin dini hari, 22 Januari 2018, tepatnya pukul 00.20 WIB. Akibat kecelakaan tersebut, ada lima pekerja yang menjadi korban. Kelima korban tersebut berasal dari pekerja sub-kontraktor LRT dan mengalami luka-luka, dimana tiga korban diantaranya sudah dipulangkan.