TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura II (AP II) resmi menjadi pengelola jasa kebandarudaraan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin pada Senin, 22 Januari 2018, dalam keterangan tertulis di Jakarta mengatakan pengelolaan tersebut melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Penyelenggaraan Jasa Kebandarudaraan di Bandara Internasional Jawa Barat bersama dengan Pemerintah provinsi Jawa Barat.
Penandatanganan PKS tersebut dilakukan oleh Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Direktur Utama PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat Virda Dimas Ekaputra yang disaksikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Bambang Brodjonegoro dan Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari.
"Angkasa Pura II akan mengoperasikan seluruh aset sisi darat dari BIJB, termasuk terkait dengan Pelayanan Jasa Kebandarudaraan dan Pelayanan Jasa Terkait Bandara. Intinya secara keseluruhan operasional BIJB akan dilaksanakan oleh AP II dan kami yakin kehadiran kami dapat berkontribusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah setempat," kata Awaluddin.
Baca juga: AP II dan BIJB Sepakati KSO Bandara Kertajati Selama 17 Tahun
Jangka waktu kerja sama operasi ini akan terjalin dan berlaku selama 17 tahun di mana AP II akan mengelola BIJB sampai tahun 2035 dengan kepemilikan saham korporasi antara 25-49 persen.
Usai penandatangan PKS tersebut, rencana selanjutnya AP II akan membentuk tim kesiapan operasi dan transfer bandara (Orat) bersama dengan BIJB dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.
"Nantinya Tim Orat akan bertugas untuk mengatur persiapan pra-operasi bandara guna memastikan kesiapan operasional bandara, termasuk melakukan inventarisasi aset dan due diligence yang diperlukan," ucapnya.
Setelah penandatangan tersebut, AP II akan fokus pada tiga hal, yaitu percepatan penyelesaian konstruksi proyek, percepatan operasi bandara untuk mendukung Penerbangan Angkutan Haji pada Juni 2018, dan penambahan perpanjangan landas pacu dari 2.500 meter x 60 meter menjadi 3.000 meter x 60 meter.
ANTARA