TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan shutdown atau penghentian sementara operasional pemerintahan Amerika Serikat tak akan berpengaruh terhadap Indonesia. Dengan catatan, shutdown tak terjadi dalam waktu yang lama. "Kalau cuma jangka pendek ya tidak berpengaruh," kata dia di Kementerian PAN-RB, Jakarta, Senin, 22 Januari 2018.
Bambang mengatakan pemerintah Amerika pasti telah memikirkan upaya politik untuk segera menemukan kesepakatan. Dengan kondisi seperti itu, Amerika dipastikan tidak nyaman dan akan berusaha mencari solusi.
Simak: Shutdown Amerika, Kementerian Perdagangan: Belum Berpengaruh
Selain itu, kondisi shutdown tidak terlalu berpengaruh selama sektor swasta di Amerika berjalan normal. "Di Amerika itu bukan pemerintah yang paling penting. Yang penting tetap sektor swasta. Jadi selama swastanya berjalan normal kondisi Indonesia tidak terlalu bergantung," ujarnya.
Namun jika shutdown berlangsung berlarut-larut, Bambang mengatakan Indonesia akan merasakan dampak negatif. Salah satunya dari sisi ekspor.
Penghentian sementara operasional pemerintahan Amerika terjadi akibat Presiden dan Kongres tak sepakat dalam penyusunan anggaran. Sejumlah departemen terkena dampaknya. Beberapa diantaranya adalah Departemen Perdagangan, NASA, dan Departemen Energi.
Shutdown di Amerikan ini bukan pertama kalinya terjadi. Pada 1995-1996 dan 2013, pemerintah Amerika pernah mengalami hal yang sama. Saat itu, shutdown berlangsung sekitar dua minggu.