Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bulog Jawa Barat Yakin Capai Target Serapan Beras

image-gnews
Kepala Perum Bulog Divisi Regional Jawa Tengah, Djoni Nur Ashari, menegaskan bahwa Jawa Tengah tidak mendistribusikan beras impor dari Vietnam dan Thailand untuk menurunkan harga beras yang melambung
Kepala Perum Bulog Divisi Regional Jawa Tengah, Djoni Nur Ashari, menegaskan bahwa Jawa Tengah tidak mendistribusikan beras impor dari Vietnam dan Thailand untuk menurunkan harga beras yang melambung
Iklan

TEMPO.COBandung - Kepala Badan Usaha Logistik (Bulog) Divisi Regional Jawa Barat M. Sugit Tedjomuljono optimistis bisa mencapai target serapan beras tahun ini. “Kami, oleh Bulog Pusat, diarahkan untuk komersial karena rastra (beras sejahtera) sudah tidak ada. Kami harus benar-benar membeli beras kualitas terbaik,” kata Sugit di sela peluncuran Bantuan Sosial Beras Sejahtera (Bansos Rastra) di Bandung, Senin, 22 Januari 2018.

Sugit mengatakan skema pembelian beras Bulog mulai tahun ini berbeda dengan tahun lalu. “Kalau sekarang komersial, bebas. Kita mau beli model apa, premium boleh, medium boleh, ketan boleh, beras hitam boleh. Harga juga tergantung pasar karena kami menggunakan dana komersial. Harga pasar berapa juga kami ambil, yang penting kami bisa menjual,” ujarnya.

Simak: Bulog Sebut Pasokan Beras di Banyumas Cukup

Tahun lalu, dia mengakui serapan Bulog Jawa Barat jauh di bawah target. Sugit menuturkan, pada 2017, serapan beras Bulog Jawa Barat hanya 396 ribu ton beras atau setara dengan 63,5 persen dari target. "Kami ditargetkan 460 ribu ton, tapi itu bukan target mati. Kita harus melebihi target. Insya Allah kita akan coba di atas itu dan kemungkinannya cukup. Kami sudah mulai jual dan beli," ucapnya.

Daerah serapan beras paling besar berasal dari Kabupaten Cirebon. Sugit mengaku faktor harga menjadi penyebab gagalnya target serapan beras pemerintah tahun lalu. “Bulog itu bagaimana bisa ‘bermain’, di luar harganya sudah tinggi dan harga pembelian ditentukan pemerintah,” tuturnya.

Kendati sudah dibebaskan membeli beras, Sugit berujar pihaknya tetap tidak bisa sembarangan membeli. “Kami bebas, tapi kami harus memilih karena tidak semua kualitas bisa kita ambil,” katanya.

Meski demikian, kata Sugit, Bulog masih punya kewajiban menyiapkan beras cadangan pemerintah. Salah satu sumbernya adalah beras impor. “Impor itu sebenarnya cadangan beras pemerintah. Cadangan beras ini tidak harus digelontorkan ke mana pun. Bulog itu stoknya integrated, stok nasional. Kalau Jabar lebih, kita kirim ke Papua. Tidak perlu khawatir kalau impor harga akan turun. Kami tetap membeli harga (beras cadangan pemerintah) sesuai dengan harga ketentuan pemerintah,” ujarnya.

Sugit menuturkan Bulog juga harus menutupi pendapatan yang biasanya diperoleh dari penyaluran rastra setelah pemerintah mengubah skema bantuannya menjadi bantuan pangan nontunai (BPNT). “Rastra ini lumayan,” ucapnya tanpa merincinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hingga Juni, di Jawa Barat, Bulog masih menyalurkan bantuan pangan berupa Bansos Rastra dengan total penyaluran menembus 21.953.300 kilogram per bulan untuk 2.195.373 keluarga sejahtera. Bansos Rastra itu diberikan gratis. “Kami hanya penyedia barang,” tutur Sugit.

Sugit optimistis penyaluran Bansos Rastra  akan menekan harga beras, yang kini melonjak di konsumen. "Insya Allah kalau ini digelontorkan, seminggu saja, kita akan lihat harga pasti turun karena jumlahnya 21 juta kilogram ini bukan angka sedikit," ujarnya. 

Kepala Dinas Sosial Jawa Barat Arifin Harun Kertasaputra mengatakan, tahun ini, pemerintah pusat mengubah bantuan beras bersubsidi menjadi BPNT. “Dulu 15 kilogram dengan subsidi dari pemerintah, masyarakat masih harus bayar Rp 1.600 per kilogram. Sekarang, dengan Bansos Rastra ini, masyarakat dapat 10 kilogram, tapi tidak harus bayar, gratis,” ucapnya kepada Tempo, Senin, 22 Januari 2018.

Arifin menuturkan Bansos Rastra ini ditargetkan hanya sampai Juni 2018. “Mulai Juni nanti sudah tidak menerima beras, tapi uang yang disebut BPNT, bantuan pangan nontunai. Bansos Rastra akan dikurangi bertahap. Februari nanti, ada tiga kabupaten lagi tidak menerima Bansos Rastra, tapi sudah berupa uang. Ini tergantung kemampuan bank Himbara (Himpunan Bank Negara) mencetak kartunya,” tuturnya.

Arifin berujar, hingga saat ini, baru sembilan kota dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat yang sudah memberlakukan BPNT 100 persen lewat penyaluran bantuan senilai Rp 110 ribu per orang per bulan. “Keluarga penerima manfaat di Jawa Barat itu 2,5 juta keluarga yang berhak mendapat bantuan pangan. Dari jumlah itu, 2,1 juta orang masih menerima berupa beras Bansos Rastra. Yang menerima nontunai baru 400 ribuan orang,” katanya.

Menurut Arifin, penerima bantuan nontunai itu sebulan mendapat Rp 110 ribu, yang dikirim lewat kartu. “Tahun ini sementara hanya boleh untuk membeli beras dan telur. Dulu boleh membeli gula dan minyak, sekarang hanya telur dengan beras saja,” ujarnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

10 jam lalu

Petani membawa padi saat panen di Cijenuk, Kecaatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sawah-sawah di sejumlah daerah sudah mulai panen raya padi yang diharapkan imbasnya akan berdampak pada penurunan harga beras yang saat ini masih relatif mahal. TEMPO/Prima Mulia
Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.


Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

8 hari lalu

Sejumlah personel Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-Malaysia dari Yonif Raider 641/Beruang Hitam berpatroli di Perbatasan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis, 9 Januari 2020. Pada patroli yang dilakukan di sayap kiri dan kanan kawasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong tersebut Satgas Pamtas menemukan banyak pagar pembatas antara wilayah Indonesia dan Malaysia dalam kondisi rusak serta lima jalan tikus baru yang diduga menjadi jalur penyelundupan barang dari negeri jiran secara ilegal. ANTARA
Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.


Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

11 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.


Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

13 hari lalu

Budi Waseso saat dilantik sebagai Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Masa Bakti 2023-2028 oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat 5 April 2024. Budi Waseso menjadi Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka untuk yang kedua kalinya. Sebelumnya, Budi Waseso terpilih sebagai Ketua Kwarnas pada Munas X di Kendari, 2018. TEMPO/Subekti.
Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.


Dicecar MK, Airlangga Bantah Bansos Picu Kenaikan Harga Beras

14 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto hadir dalam sidang perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat 5 April 2024. Agenda hari ini ialah mendengarkan kesaksian empat menteri kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. TEMPO/Subekti.
Dicecar MK, Airlangga Bantah Bansos Picu Kenaikan Harga Beras

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membantah bahwa penyaluran Bansos menjelang Pilpres sebabkan kenaikan harga beras.


Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

15 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat penyerahan bantuan pangan beras cadangan pangan pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Gudang Bulog, Cibitung, Jawa Barat, Jumat 16 Februari 2024. Menurut Presiden, pemberian bantuan pangan kepada masyarakat justru merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mengendalikan harga beras dengan meningkatkan suplai di masyarakat. TEMPO/Subekti.
Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.


PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

16 hari lalu

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin  Limpo melakukan sidak ketersediaan daging  di gudang PT. Suri Nusantara Jaya, Bekasi, Jawa Barat, Rabu, (18/3).
PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

Tidak disebutkan detail kapan izin impor daging kerbau diberikan.


Husni Tanggapi Masalah Pendistribusian Pupuk

16 hari lalu

Anggota Komisi VI DPR RI M. Husni. Foto : Eno/Andri
Husni Tanggapi Masalah Pendistribusian Pupuk

Anggota Komisi VI DPR RI, M. Husni, merasa miris akan permasalahan pupuk subsidi, terutama persoalan pendistribusian yang berulang setiap tahun.


Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

16 hari lalu

Tangkapan layar - Direktur Utama PT Timah Tbk (TINS) Ahmad Dani Virsal dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, dipantau melalui kanal YouTube TVR Parlemen, dari Jakarta, Selasa (2/4/2024). ANTARA/Putu Indah Savitri
Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

Berita terpopuler bisnis pada Selasa kemarin dimulai dari penjelasan Dirut PT Timah soal jebloknya pendapatan negara dari sektor timah pada 2023.


Bos Bulog Pastikan Stok Beras Aman Menjelang Lebaran: Seluruh Retail Diisi, Pasar Tradisional, Gudang..

17 hari lalu

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi. ANTARA/Sulthony Hasanuddin
Bos Bulog Pastikan Stok Beras Aman Menjelang Lebaran: Seluruh Retail Diisi, Pasar Tradisional, Gudang..

Dirut Perum Bulog Bayu Krisnamurthi memastikan pasokan dan stok beras di berbagai daerah akan terjaga menjelang hari Lebaran 2024.