TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pembinaan Keselamatan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan Ahmad Yani mengatakan kebanyakan angkutan barang yang kelebihan muatan (overload) di jalan tol adalah truk yang membawa bahan bangunan.
"Kami sudah evaluasi, yang paling sering semen, besi," kata Ahmad, di kilometer 18 ruas jalan tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek, Ahad, 21 Januari 2018.
Simak: Kecepatan di Tol Cikampek 30 Km Per Jam, Menhub Sidak Muatan Truk
Kementerian Perhubungan menerapkan pemeriksaan muatan angkutan barang di tiga titik, yakni ruas jalan tol Jakarta-Cikampek, ruas jalan tol Jakarta-Bogor-Ciawi, dan ruas jalan tol Jakarta-Merak, Senin-Rabu, 22-24 Januari 2018. Pemeriksaan muatan dilakukan lantaran banyaknya kendaraan barang yang melintas membawa muatan berlebih dari kapasitas yang seharusnya.
Ahmad mengatakan pengendara yang melanggar batas muatan akan dikenai tilang oleh Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia. Nantinya, pengukuran muatan tersebut dievaluasi untuk mengambil kebijakan lebih lanjut. Dia berujar pihaknya akan mengumpulkan pengusaha logistik untuk diajak berdiskusi mengenai hal tersebut.
"Dari sini kami akan evaluasi, pemilik barang akan kami libatkan," kata Ahmad.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan mengatakan selama ini pemilik truk sering kali terpaksa membawa muatan berlebih karena adanya permintaan dari pengusaha logistik atau pemilik barang.
"Kalau kami lebih senang bawa yang ringan, tapi mereka bayar yang wajar. Sekarang kalau mereka (pengemudi) enggak mau angkat, dikasih ke yang lain. Terpaksa diangkat," ujar Gemilang.
Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani sebelumnya melaporkan 76 persen kendaraan barang yang kelebihan muatan melintas di jalan tol Jakarta-Cikampek setiap harinya. Desi mengatakan kondisi ini berakibat pada infrastruktur jalan yang cepat rusak, berkurangnya kecepatan di jalan tol, antrean panjang kendaraan, kemacetan dan waktu tempuh yang menjadi lebih lama, serta kecelakaan. Jasa Marga mencatat 63 persen kecelakaan yang terjadi di jalan tol Jakarta-Cikampek pada 2017 melibatkan kendaraan barang.