TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan menyampaikan penghentian sementara operasional pemerintahan di Amerika Serikat atau Government Shutdown yang saat ini berlangsung, belum berpengaruh signifikan terhadap kegiatan perdagangan luar negeri Indonesia. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan menuturkan pengentian sementara ini lebih banyak berimbas pada aktivias pemerintahan.
Seperti pada Government Shutdown Amerika Serikat tahun 2013, kata Oke, sempat ada kunjungan pejabat Amerika ke Indonesia batal dilaksanakan. "Business to business masih tetap normal, tapi kami tetap akan perhatikan dampak lebih lanjutnya," kata Oke saat dihubungi Tempo di Jakarta, Senin 22 Januari 2018.
Simak: BI Tak Terlalu Khawatirkan Dampak Shutdown Amerika
Government Shutdown di Amerika sendiri terjadi, Jumat tengah malam, 19 Januari 2018. Shutdown ini terpaksa diambil setelah perundingan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan kongres dalam penyusunan anggaran negara khususnya terkait pembiayaan tidak menemui kesepakatan. Sejumlah departemen terkena efek penutupan sementara ini, seperti Departemen Perdagangan, NASA, Departemen Ketenagakerjaan, Departemen Perumahan dan Departemen Energi.
Sementara itu, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian justru belum kunjung memberikan sikap terkait Government Shutdown ini. "Saya belum mau komentar soal itu," katanya Menteri Perekonomian, Darmin Nasution saat ditemui di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin 22 Januari 2018.
Tak hanya Darmin, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga enggan memberikan komentar. "Saya mau ada rapat dulu," kata Sri yang juga hadir di Gedung Bank Indonesia. Darmin dan Sri Mulyani hari ini hadir dalam diskusi High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) bersama Gubernur BI, Agus Martowardoyo dan Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo.
Peneliti Ekonomi Institute for development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara telah mengingatkan pemerintah bahwa kondisi ini, America Goverment Shutdown, dapat mempengaruhi perdagangan Indonesia. "Secara spesifik jika shutdown berlangsung cukup lama, kinerja perdagangan Indonesia ke AS berpotensi terganggu," ujar Bhima dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jakarta, Sabtu, 20 Januari 2018.