TEMPO.CO, Jakarta - Badan Kredit Ekspor Inggris (UK Export Finance/UKEF) memilih Indonesia sebagai negara pertama di dunia yang memiliki kantor perwakilan UKEF. Kantor perwakilan ini untuk meningkatkan kemitraan dagang Indonesia dan Inggris.
"Indonesia dipilih sebagai negara pertama untuk perwakilan luar negeri UKEF, hal ini menunjukkan pentingnya bagi Inggris untuk mendukung pembangunan Indonesia sebagai mitra dagang dan investasi utama," ujar Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik dalam keterangan pers di Jakarta, Senin, 22 Januari 2018.
Baca juga: Dubes RI untuk Inggris: Konektivitas Prioritas Pembangunan
UKEF dapat membantu para pembeli di seluruh dunia untuk berbisnis dengan penyedia jasa di Inggris dengan menawarkan opsi pembiayaan yang cukup menarik.
Melalui perwakilannya di Jakarta, akan lebih mudah bagi UKEF untuk menawarkan pembiayaan inovatif yang sangat kompetitif kepada perusahaan-perusahaan Indonesia dan badan-badan publik yang melakukan bisnis dengan Inggris.
"Ada beberapa peluang yang signifikan bagi kedua negara untuk bekerja sama di sektor-sektor yang sudah ditentukan oleh pemerintah Indonesia seperti infrastruktur, di mana Inggris dapat berkontribusi," tutur Moazzam.
Kepala UKEF untuk Indonesia Richard Michael mengatakan, selain memiliki rangkaian produk luas yang terdepan, UKEF adalah salah satu badan kredit ekspor yang mampu memberikan pembiayaan dalam mata uang lokal termasuk rupiah.
"UKEF sangat terbuka bagi para pelaku bisnis di Indonesia dengan kapasitas miliaran dolar yang tersedia untuk Indonesia," kata dia.
Badan kredit ekspor tertua dunia yang didirikan pada 1919 itu akan memfasilitasi para pembeli atau pengguna produk dan jasa bisnis Inggris di luar negeri dalam mendapatkan produk dari pemasok Inggris. UKEF menawarkan kualitas dan inovasi dengan memberikan persyaratan pembiayaan yang menarik, serta pinjaman dengan suku bunga kompetitif dari bank dengan manfaat jaminan yang didukung oleh pemerintah Inggris.
UKEF bekerja sama dengan eksportir Inggris dan para pembeli asing untuk menawarkan opsi pembiayaan yang menarik termasuk persyaratan pembayaran kembali dengan jangka waktu 2-10 tahun, hingga 18 tahun untuk beberapa sektor seperti energi terbarukan.
ANTARA