TEMPO.CO, Jakarta - Perencana keuangan dari MRE Financial & Business Advisory, Andi Nugroho, menyarankan generasi milenial, yang ingin berinvestasi, sebaiknya mengambil investasi jangka panjang. Artinya, imbal hasil bisa dipetik setelah lima tahun setelah berinvestasi.
"Mengingat usia juga masih relatif muda," katanya saat dihubungi, Ahad, 21 Januari 2018. Selain itu, tipikal generasi milenial yang digital minded akan lebih mudah jika investasi yang dibeli bisa diakses dan dipantau melalui smartphone.
Baca: Founder Generasi 90-an: Generasi Milenial Harus Bermodal Nekad
Andi pun merekomendasikan reksadana dan logam mulia. Keduanya bisa dibeli dan dipantau secara online. "Atau masuk langsung ke pasar saham bisa juga," ujarnya.
Namun Andi juga mengingatkan prinsip high risk high return dan low risk low return saat berinvestasi. "Harus paham juga prinsip kerja dan sistem dari produk investasi yang dibeli," tuturnya.
Senada dengan Andi, Head of Wealth Management and Retail Digital Business Bank Commonwealth Ivan Jaya mengatakan salah satu pilihan investasi yang cocok bagi nasabah milenial adalah produk reksadana.
Sebab, menurut Ivan, nilai investasi dengan reksadana tidak terlalu besar. "Bisa mulai dari Rp 100 ribu," ucapnya dalam acara media briefing di Jakarta, Rabu, 10 Januari 2018. "Salah satu yang menarik untuk tahun ini adalah investasi reksadana global syariah."
Sebelumnya, Country Head Securities Services Citibank Indonesia Imelda Sebayang juga pernah memprediksi produk reksadana global syariah ke depan akan menjadi produk investasi yang menguntungkan dan menarik bagi para investor, termasuk generasi milenial. "Kami yakin ke depan produk ini (reksadana global syariah) akan menjadi alternatif investasi yang lucrative (menguntungkan)," katanya beberapa waktu lalu.
FAJAR PEBRIANTO