TEMPO.CO, Kalianda - Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno yakin ruas Tol Trans Sumatera dapat meningkatkan daya saing infrastruktur dan mendorong peningkatan perekonomian nasional. Selain memperlancar mobilitas penduduk, memperlancar arus barang, juga mampu menurunkan biaya logistik secara signifikan.
"Segala upaya tentunya terus kita lakukan agar keseluruhan pembangunan jalan tol ini bisa selesai tepat waktu dan bisa terkoneksi satu dengan yang lain sehingga program pemerintah membangun Trans Sumatra terwujud," kata Menteri Rini di sela-sela peresmian dua seksi jalan tol tersebut oleh Presiden Joko Widodo, Ahad, 21 Januari 2018.
Baca: Resmikan Tol Trans Sumatera, Jokowi Naik Helikopter ke Lampung
Menteri Rini menyatakan pembangunan jalan tol Bakauheni - Terbanggi Besar sepanjang 140,9 kilometer ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional jalan tol Trans Sumatra. Kementerian BUMN dalam hal ini mendorong peran dan sinergi antarperusahaan pelat merah dalam mendukung upaya pemerintah mewujudkan percepatan konektivitas darat dan pemerataan ekonomi.
Menurut Menteri Rini, sinergi yang ditunjukkan BUMN-BUMN Karya tersebut sebagai wujud nyata BUMN hadir untuk negeri dalam bentuk dukungan kepada pemerintah untuk mendorong percepatan konektivitas darat dan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional pada umumnya, serta secara khusus di Sumatra.
Ke depan, Menteri Rini mengimbau agar Hutama Karya dan BUMN Karya lainnya yang terlibat dalam pelaksanaan pengerjaan pembangunan infrastruktur bisa melibatkan masyarakat setempat. Pelaksanaan pembangunan Tol Sumatera ini melibatkan lima BUMN Karya yaitu PT Hutama Karya sebagai pengembang dan operator, bersama empat perusaahaan pelat merah lainnya.
Keempat perusahaan merah itu meliputi PT Waskita Karya Tbk., PT Adhi Karya Tbk., PT Pembangunan Perumahan Tbk., dan PT Wijaya Karya Tbk., selaku kontraktor yang melaksanakan pembangunan proyek. "Dengan sinergi antar-BUMN dalam pembangunan jalan tol Bakauheni - Terbanggi Besar ini telah memberi hasil positif," kata Menteri Rini.