TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan sembilan bendungan akan rampung pada 2018. Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa sembilan bendungan itu berada di enam provinsi di Indonesia yakni Provinsi NTT, NTB, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Banten dan Sulawesi Selatan.
“Pada bulan Maret akan rampung Bendungan Rotiklot, dilanjutkan dengan Bendungan Tanju, Mila, Bintang Bano, Bendungan Gondang dan Logung, Bendungan Sei Gong, Bendungan Sindang Heula, serta Bendungan Paselloreng,” kata Basuki seperti dalam keterangan tertulisnya di Jakarta pada Sabtu, 20 Januari 2018.
Baca: Ini 6 Proyek Infrastruktur yang Dikebut Jepang di 2018
Menurut Basuki, total pembiayaan pembangunan sembilan bendungan tersebut mencapai angka Rp 3,84 triliun. Sedangkan total kapasitas tampung dari sembilan bendungan tersebut mencapai 288 juta m3.
Adapun rincian masing-masing bendungan tersebut yakni:
Bendungan Rotiklot
Bendungan yang akan selesai tahun ini yakni Bendungan Rotiklot terletak di Kabupaten Belu memiliki kapasitas tampung sebesar 3,3 juta m3. Bermanfaat untuk penyediaan air baku sebesar 40 liter perdetik, dan irigasi seluas 139 hektar. Biaya pembangunannya sebesar Rp 468 miliar.
Bendungan Tanju, Mila dan Bintang Bano
Tiga bendungan ini terletak di Provinsi NTB. Bendungan Tanju di Kabupaten Dompu NTB memiliki kapasitas tampung sebesar 18,27 juta m3, memberi manfaat sebagai sumber air irigasi seluas 2.250 ha serta air baku sebesar 1,47 m3/detik. Untuk Bendungan Mila kapasitas tampungnya sebesar 12,27 juta m3 yang digunakan untuk sumber air baku sebesar 1,47 m3/detik. Kedua bendungan ini dibangun dengan total anggaran sebesar Rp 357 miliar. Bendungan Bintang Bano di Kabupaten Sumbawa Besar dengan kapasitas sebesar 65,87 juta m3 untuk irigasi seluas 21.454 ha dan sumber air baku sebesar 0,55 m3/detik. Biaya pembangunannya sebesar Rp 667 miliar.
Bendungan Gondang dan Logung
Kedua bendungan ini terletak di Provinsi Jawa Tengah. Bendungan Gondang di Kabupaten Karanganyar memiliki tampungan sebesar 9,15 juta m3 untuk air baku sebesar 0,2 liter/detik dengan anggaran Rp 617 miliar. Bendungan Logung di Kabupaten Kudus memiliki kapasitas tampung 20,15 juta m3 untuk mengairi lahan irigasi seluas 2.281 ha, air baku 0,2 m3/detik, dan pengendali banjir. Biaya pembangunannya mencapai Rp 604 miliar.
Bendungan Sei Gong
Bendungan Sei Gong sendiri berada di Batam, Kepulauan Riau dammemiliki kapasitas tampung 11,80 Juta m3. Bendungan ini akan mensuplai air baku di Pulau Batam sebesar 0,4 m3/detik. Biaya pembangunannya sebesari Rp 238,44 miliar.
Bendungan Sindang Heula
Di Provinsi Banten, akan rampung Bendungan Sindang Heula di Kabupaten Serang, yang memiliki kapasitas 9,26 juta m3. Manfaatnya untuk mengairi lahan irigasi seluas 1.000 ha, sumber air baku 0,80 m³/det dan pengendali banjir. Biaya pembangunannya sebesar Rp 427 miliar.
Bendungan Passelloreng
Terakhir Bendungan Paselloreng di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan memiliki kapasitas tampung sebesar 138 juta m3, yang akan bermanfaat mengairi lahan irigasi seluas 7.000 ha, penyediaan air baku sebesar 0,3 m3/detik dan pengendali banjir, dibangun dengan anggaran sebesar Rp 471 miliar.