TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) berbalik ke zona merah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat, 19 Januari 2018, dengan pelemahan 0,35 persen atau 22,83 poin ke level 6.449,83.
Pagi tadi IHSG dibuka dengan kenaikan 0,17 persen atau 11,17 poin ke level 6.483,833. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 6.443,01-6.485,81.
Sebanyak 152 saham menguat, 167 saham melemah, dan 252 saham stagnan dari 571 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi penekan utama terhadap pelemahan IHSG di akhir sesi I.
Baca juga: Menurut Jokowi, Ekonomi RI Sehat Meski Pernah Masuk Angin
Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak negatif dengan tekanan utama dari sektor pertanian yang melemah 0,8 persen, disusul sektor konsumer yang turun 0,74 persen.
Di sisi lain, tiga sektor menguat dan menahan laju pelemahan IHSG lebih lanjut, dipimpin sektor tambang yang turun 0,88 persen.
Saham DSNG (-6,19 persen), SSMS (-1,73 persen), SNJT (-4 persen) dan LSIP (-1,10 persen) menjadi penekan utama terhadap pelemahan sektor pertanian pada indeks sektoral IHSG siang ini.
Berikut rincian 10 emiten pendorong utama IHSG siang ini:
Berdasarkan kapitalisasi pasar:
HMSP -1,00 persen
BBRII -0,83 persen
BBNI -1,84 persen
BBCA -0,55 persen
ICBP -1,97 persen
Baca juga: Menguat 0,44 Persen, IHSG Kian Dekati Level 6.500
Berdasarkan presentase:
RALS -17,33 persen
VICO -14,81 persen
ECII -10,63 persen
CANI -7,87 persen
DWGL -7,41 persen
Sebelumnya, Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak mixed dengan kecenderungan melemah dibayangi oleh aksi profit taking dikarenakan indeks telah mengalami penguatan selama tiga hari berturut-turut, mencetak rekor tertinggi hingga ke posisi 6.472.
Tim analis Sinarmas Sekuritas menyebutkan secara teknikal indeks hari Jumat, 19 Januari 2018, IHSG diprediksi bergerak di kisaran 6.438-6.486.