TEMPO.CO, Jakarta - Pengembang berharap ada sejumlah insentif yang diberikan dala program DP Nol Rupiah. Insentif itu bervariasi meliputi penambahan Koefisien Lantai Bangunan (KLB) ataupun pengurangan perizinan.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Real Estat Indonesia DKI Jakarta, Amran Nukman, mengatakan, selain mengkaji skema, pengembang juga mengharapkan adanya insentif lain yang diberikan kepada pengembang misalnya dalam bentuk penambahan Koefisien Lantai Bangunan (KLB) bagi proyek komersial lainnya.
Baca: Pesan Ciputra pada Pemprov DKI Agar Program DP Nol Rupiah Sukses
Sehingga meskipun tidak mendulang untung dari program Dp Nol Rupiah, menurut Amran, pengembang masih bisa memaksimalkan keuntungan dari proyek komersial lain lewat insentif KLB. Pasalnya, insentif KLB telah diberlakukan pada masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta sebelumnya. Basuki Tjahaja Purnama.
Akan tetapi dalam penambahan KLB pengembang masih dibebankan sejumlah denda yang dirasa memberatkan. Sehingga bersamaan dengan program DP Nol Rupiah, Amran berharap pengenaan denda tersebut dapat dihilangkan.
Menanggapi hal itu Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Udo menawarkan kemudahan dalam proses perizinan kepada para pengembang perumahan rakyat yang terjangkau. Ia tak memungkiri saat ini yang banyak dikeluhkan oleh pengembang seperti dari Real Estate Indonesia (REI) dan kontraktor besar lain, yaitu proses yang lama dalam perizinan.
"Kalau rumah Down Payment Rp 0 [nol rupiah], karena ini cost of money tinggi, kita buatkan fast track dari segi perizinan," kata Sandiaga di Balaikota DKI Jakarta, Kamis, 18 Januari 2018. "Sehingga lebih bisa menarik buat teman-teman usaha properti."
Program DP Nol Rupiah ini juga telah dijalankan oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMND) PD Pembangunan Sarana Jaya yang melakukan ground breaking dan dipimpin langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. "Kita langsung action saja, kita langsung ground breaking, langsung membangun, dan kita harapkan begitu skemanya. Jadi teman-teman dari DPD REI DKI Jakarta bisa bergabung dan mengikuti program ini," ucap Sandiaga.
Sandiaga berharap pembangunan perumahan dengan skema DP Nol Rupiah ini menjadi stimulus terhadap pengembang untuk ikut serta melakukan pembangunan di DKI hingga lima tahun ke depan. Pemprov DKI menargetkan dari sektor properti dapat menyerap jumlah tenaga kerja sebanyak 50.000-60.000 orang dan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, Sandiaga mengharapkan Program DP Nol Rupiah akan mengurangi kesenjangan antara jumlah rumah yang ada dengan jumlah yang dibutuhkan secara signifikan. "Saat ini jumlah rumah yang diinginkan warga DKI mencapai 300.000 unit," tuturnya.