TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan meresmikan Pusat Informasi Geopark Nasional Kaldera Danau Toba di Parapat, Sumatera Utara pada Kamis, 18 Januari 2018. Jonan berharap geo center ini dapat berkembang menjadi geo center berstandar nasional nantinya.
“Ini adalah salah satu geopark di atas gunung yang terbesar di dunia. Bahkan di Eropa, saya lihat tidak ada yang sebesar ini,” kata Jonan dalam keterangan tertulisnya pada Kamis, 18 Januari 2018. Geopark ini akan menjadi tantangan baru, bagaimana membuatnya menjadi pusat tujuan wisata.
Baca: Rute Baru Menuju Geopark Ciletuh Lebih Pendek dan Indah
Jonan pun memperhatikan infrastruktur yang menjadi jalan menuju geopark tersebut. Pihaknya akan memperbaiki rel kereta api dari Medan ke Siantar agar waktu tempuhnya bisa menjadi lebih singkat. “Yang tadinya tiga jam, kami perbaiki supaya bisa satu jam perjalanan ke sana,” kata dia.
Ia berpesan agar warga lokal juga ikut mengelola dan mengembangkan geopark yang baru diresmikan tersebut. “Tidak ada yang bisa mengembangkan kecuali Bapak Ibu yang asli sini. Listrik, infrastruktur, dan penunjangnya akan ditingkatkan, tapi core-nya harus bagus,” ujar Jonan.
Sementara itu, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rudy Suhendar mengatakan peresmian ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mempercepat proses pengakuan Kaldera Danau Toba sebagai warisan geologi dunia dan masuk menjadi anggota UNESCO Global Geopark.
Baca: Mengenal Lima Geopark Nasional dan Global di Nusantara
Pusat Informasi Geopark Nasional Kaldera Danau Toba menyajikan beragam informasi atas kronologi historis peristiwa super volcano membentuk kaldera gunung api, serta keunikan peristiwa geologi lainnya. Selain itu, geopark akan menjadi wadah edukasi kepada masyarakat agar dapat menumbuhkan rasa cinta dalam melindungi warisan geologi dan kesadaran akan pentingnya pelestarian bumi.
Kaldera Danau Toba terjadi akibat letusan besar gunung api (letusan katastrofik) di Sumatera Utara pada 74.000 tahun silam. Letusan tersebut menyisakan lekukan cukup dalam di dasar kaldera yang berisi air dengan kedalaman maksimum 550 meter dan luas 1.130 kilometer persegi. Akibatnya, bumi dilanda musim dingin yang berkepanjangan dan berujung pada kematian dan kepunahan makhluk hidup. Salah satu peristiwa geologi pasca pembentukan kaldera adalah terbentuknya Pulau Samosir akibat pengangkatan sebagian besar danau ke permukaan.
Geopark merupakan wilayah geografis terpadu dengan mengedepankan perlindungan lanskap dan situs geologi yang berkelanjutan dan menjaga keseimbangan antara konservasi, edukasi dan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Indonesia memiliki sekitar 40 geoheritage yang tersebar di berbagai provinsi. Selain Geopark Kaldera Toba, georpark yang telah dan akan ditetapkan sebagai Geopark Dunia oleh UNESCO adalah Geopark Batur Bali, Geopark Gunung Sewu Yogya - Jawa Tengah - Jawa Timur, Geopark Merangin Jambi, Geopark Rinjani Nusa Tenggara Barat dan Geopark Ciletuh Pelabuhanratu, Jawa Barat.