TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral tengah mengevaluasi sebanyak 43 wilayah kerja migas (blok migas) yang akan dilelang tahun ini. Pelaksana tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi, Ego Syahrial mengatakan 43 blok tersebut terdiri dari blok konvensional dan nonkonvensional.
"Jumlahnya ada 40 blok migas konvensional dan 3 blok nonkonvensional yang dievaluasi untuk dilelang tahun ini," kata Ego di Jakarta, Kamis, 18 Januari 2018.
Baca: Masa Depan Industri Hulu Migas Dinilai Semakin Suram
Hal itu disampaikan Ego dalam rangka rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi Energi DPR RI di Ruang Sidang Komisi Energi, Kompleks Parlemen DPR, Senayan, Jakarta. Dalam RDP tersebut selain Kementerian ESDM hadir pula jajaran direksi PT Pertamina (Persero).
Jumlah blok migas tersebut terus bertambah setelah sebelumnya Kementerian ESDM mengumumkan jumlah blok migas yang akan dilelang tahun 2018. Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar mengatakan jumlah blok migas yang akan dilelang jumlahnya 25 wilayah kerja migas.
Ego mengatakan semua blok tersebut akan dilelang dengan mekanisme baru yang telah diputuskan sebelumnya. Dalam hal ini, yang dimaksud adalah mekanisme gross split bukan cost recovery.
Adapun 40 blok migas konvensional itu terdiri dari 25 blok yang tidak laku dilelang pada tahun 2015 dan 2016. Sedangkan ada sebagian lainnya merupakan blok baru.
Di antaranya adalah Rupat Labuhan, South CPP, Nibung, Batu Gajah Dua, Bukit Barat, South Tuna, Tongkol, Banyumas, Ampuh, East Sepanjang-Kangean, Kasongan Sampit, Southwest Bengara, Suremana I, Manakarra Mamuju, South East Mandar, Karaeng, Ebuny, East Tanimbar, West Berau, Onin, Kasuri II, Kasuri III, West Kaimana, North Arguni, dan Mamberamo.
Sedangkan sisanya ada sebanyak 15 blok migas merupakan hasil penghentian (terminasi) tahun 2017. Wilayah kerja migas tersebut adalah Air Komering, East Sokang, East Muriah, North Kangan, Palangkaraya, West Sangata, Belayan, Southest Mahakam, South Sageri, Halmahera Kofiau, Southwest Bird's Head, Semai IV, West Papua III, Cendrawasih Bay II dan Cendrawasih Bay III. Kemudian, tiga blok nonkonvensional adalah MNK Sumut Tenggara, MNK Jembar Rimba dan GMB Sumbagsel.