TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah kembali berakhir terdepresiasi pada perdagangan hari ini, Rabu, 17 Januari 2018. Rupiah ditutup melemah 0,16 persen atau 21 poin di Rp 13.359 per dolar Amerika Serikat.
Mayoritas mata uang lain di Asia juga cenderung melemah, dipimpin won Korea Selatan 0,60 persen dan peso Filipina 0,54 persen. Di sisi lain, rupee India dan renminbi Cina, yang masing-masing terapresiasi 0,23 persen dan 0,13 persen, memimpin penguatan beberapa mata uang Asia.
Won Korea Selatan memimpin pelemahan pada mata uang emerging markets di Asia di tengah pandangan bahwa penguatan yang dialami baru-baru ini terlihat berlebihan.
“Sepertinya terdapat ambil untung pasca-reli yang kuat dalam beberapa pekan terakhir alih-alih didorong perubahan pada fundamental,” ujar Divya Devesh, Asia FX Strategist Standard Chartered Plc di Singapura, seperti dikutip dari Bloomberg.
Baca juga: Turun 0,05 Persen, Rupiah Akhiri Masa Penguatan
Adapun indeks dolar Amerika, yang mengukur kekuatan kurs dolar Amerika terhadap sejumlah mata uang utama, hari ini terpantau menguat 0,25 persen atau 0,229 poin ke level 90,662 pada pukul 16.59.
Sebelumnya, indeks dolar Amerika dibuka dengan pelemahan 0,15 persen atau 0,135 poin di level 90,258 setelah pada perdagangan Selasa, 16 Januari 2018, berakhir melemah 0,64 persen di posisi 90,393.
Indeks dolar Amerika rebound dari level terendahnya sejak awal September di tengah pembicaraan kongres untuk menghindari penutupan pemerintahan (government shutdown) Amerika pada Jumat lusa, 19 Januari 2018.
Pagi tadi, rupiah dibuka dengan penguatan 17 poin atau 0,13 persen di posisi 13.321 setelah pada perdagangan Selasa, 16 Januari 2018, juga berakhir terdepresiasi 0,05 persen atau 6 poin di posisi 13.338. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp 13.318-13.369 per dolar Amerika.