TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Samsul Hidayat mengatakan, BEI berencana memindahkan sistem perdagangan saham dan data center ke tempat yang lebih aman. Selain itu, pemindahan tersebut ditujukan untuk meningkatkan fungsi serta ketahanan sistem perdagangan saham di BEI.
"Sistem kita memang sudah direncanakan untuk pindah ke tempat yang lebih sophisticated, mengingat sangat pentingnya sistem dan data kita," kata Samsul di gedung BEI, Jakarta, Rabu, 17 Januari 2018.
Baca: BEI Optimistis Mampu Jaring 35 Emiten untuk IPO Tahun Ini
Samsul menilai pusat sistem serta data center baru memiliki daya tahan gangguan lebih baik. Kendati demikian, Samsul tak menjelaskan secara rinci lokasi pemindahan tersebut. Ia menilai pemindahan tersebut salah satunya untuk menghindari potensi gangguan listrik.
"Jadi kalau ada gangguan listrik atau gangguan yang lain, sudah punya fasilitas untuk menjamin bahwa perdagangan atau sistem tetap berjalan," ucapnya.
Ia mengatakan pemindahan tersebut akan dilakukan pada bulan Februari 2018. Samsul mengakui bahwa sistem BEI sudah beberapa kali mengalami gangguan.
Namun, Samsul menjelaskan bahwa keputusan tersebut tidak terkait insiden runtuhnya selasar lantai 1, tower 2 BEI. "Enggak ada kaitan dengan selasar," ucapnya.