TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyatakan perubahan iklim benar-benar terjadi. Negara tropis diperkirakan akan mengalami dampak terparah dari fenomena tersebut.
"Indonesia sebagai negara tropis merupakan salah satu negara yang paling rentan terhadap dampak negatif perubahan iklim," kata dia di Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa, 16 Januari 2018.
Simak: Bappenas: Indonesia Bisa Jadi Negara Maju di 2045
Berdasarkan kajian lembaga internasional, Bambang menuturkan perubahan iklim tecermin dari suhu bumi yang terus meningkat. Dalam beberapa tahun terakhir, suhu bumi meningkat 0,8 derajat Celsius. Suhunya diperkirakan akan terus meningkat hingga 1,8-4 derajat Celsius jika dibanding rata-rata suhu bumi pada 1980-1999 atau setara kenaikan 2,5-4,7 derajat Celsius pada masa pra industri.
Bambang mengatakan dampak negatif dari perubahan iklim sudah terasa. Setiap musim, baik kering maupun basah, kini berlangsung semakin panjang. Permukaan air laut pun tercatat terus naik.
Kondisi ini dinilai akan berdampak secara luas terhadap aspek kehidupan masyarakat. Target pembangunan pemerintah seperti ketahanan pangan, infrastruktur, hingga ekosistem juga terancam.
Bambang mengatakan pemerintah saat ini telah melakukan beberapa upaya untuk mencegah dan mengurangi dampak negatif perubahan iklim. Di sektor kehutanan dan lahan gambut, pemerintah melakukan rehabilitasi lahan, pembangunan hutan kota, serta penghijauan lahan gambut.
Di sektor energi, pemerintah mengembangkan energi baru dan terbarukan. Penggunaan bahan bakar fosil kini mulai dikurangi. Pemerintah juga mengembangkan dan mengelola transportasi massal berkelanjutan.
Sedangkan di bidang pertanian, pemerintah berupaya melaksanakan budi daya pertanian yang ramah lingkungan. Pembukaan lahan dilakukan tanpa pembakaran. Upaya lainnya adalah pemanfaatan pupuk organik serta pengembangan biogas dari limbah pertanian.
Di bidang industri, pemerintah kini mengembangkan teknologi hijau, penghapusan bahan perusak ozon, pengembangan bank sampah, dan pengembangan instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Bappenas menyebutkan industri juga diminta menerapkan program 3R, yaitu reuse, reduce, dan recycle sampah.