TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, membuka peluang investasi bidang perhotelan di wilayah Wates guna mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan, pada awal tahun ini, ada dua hotel berbintang yang sudah mulai melakukan pembangunan di Kecamatan Temon.
"Kami mengundang investor perhotelan membangun hotel di Kecamatan Wates. Saat ini, tamu-tamu Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menginap di Kota Yogyakarta atau Sleman. Maka dengan adanya hotel di Wates, (tamu) dapat menginap di hotel tersebut," katanya di Kulon Progo, Selasa, 16 Januari 2018.
Baca juga: Bisnis Perhotelan di Tarakan Menjamur, PHRI Minta Moratorium
Menurut Hasto, 2018 merupakan waktu yang tepat untuk berinvestasi sektor perhotelan. Sehingga, kata dia, saat Bandar Udara Kulon Progo beroperasi nanti, bangunan hotel sudah jadi dan siap menerima tamu. "Kalau tidak hari ini, kapan lagi. Pada 2018 merupakan momentum dan peluang bisnis hotel di Kulon Progo," ujarnya.
Adapun Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Agung Kurniawan mengatakan ada delapan hotel yang mengajukan perizinan pendirian di Kulon Progo. Enam hotel sudah mengurus izin ruang, sementara dua lainnya tinggal menunggu masa pembangunan.
"Semua hotel-hotel ini sudah selesai tahap pembebasan lahan, hanya saja mayoritas dari hotel itu luasannya tidak sampai mencapai satu hektare. Hal ini dikarenakan hotel akan dibangun di Kecamatan Temon, meliputi Desa Palihan, Kebonrejo, dan Karangwuluh, yang harga tanahnya sudah tinggi," ucap Agung.
Ia mengatakan, selain harus memenuhi persyaratan pembangunan perhotelan, seperti izin kesesuaian tata ruang, izin prinsip, dan dokumen lingkungan, hotel-hotel itu harus memiliki rekomendasi dari Tentara Nasional Indonesia mengenai kawasan keselamatan operasional penerbangan. Setelah itu, baru hotel mengurus izin mendirikan bangunan gedung dan tanda daftar usaha pariwisata.
ANTARA