TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pembangunan lima bendungan di Jawa Barat sebagai salah satu provinsi lumbung pangan nasional, yakni Bendungan Ciawi (Cipayung), Sukamahi, Kuningan, Leuwikeris, dan Cipanas. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dari lima bendungan tersebut, dua di antaranya, Bendungan Leuwikeris serta Kuningan, pembangunannya masing-masing sudah mencapai 48,77 persen dan 84,46 persen.
Bendungan Kuningan yang terletak di Desa Randusari, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan, memiliki volume tampung total sebesar 25,95 juta meter kubik. Air dari bendungan ini akan digunakan untuk Daerah Irigasi (DI) Cileuweung seluas 1.000 hektare dan DI Jangkelok 2.000 hektare. Manfaat lain adalah pengendalian banjir, sumber air baku sebesar 300 liter per detik, dan energi listrik tenaga air sebesar 535 kWh.
Baca: Pembangunan Tahap Kedua 7 Infrastruktur PLBN Habiskan Rp 1,5 T
“Progres pembangunannya hingga awal Januari 2018 mencapai 75,39 persen dan ditargetkan rampung pada akhir 2018. Selanjutnya akan dilakukan pengisian air bendungan (impounding) pada awal 2019,” ucap Basuki melalui keterangan tertulis, Selasa, 16 Januari 2018.
Menurut Basuki, biaya pembangunan bendungan yang membendung Sungai Cikaro, anak Sungai Cijalengkok, itu senilai Rp 727,9 miliar, yang digunakan untuk konstruksi, supervisi konstruksi, dan pengadaan lahan. Sementara itu, untuk konstruksi pekerjaannya telah dimulai sejak 2013 oleh PT Wijaya Karya dan PT Brantas Abipraya KSO dengan anggaran Rp 464,9 miliar.
Sedangkan untuk Bendungan Leuwikeris yang terletak di Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, memiliki kapasitas tampung 81,44 juta meter kubik. Basuki berujar, bendungan tersebut akan mengairi jaringan irigasi seluas 4.616 hektare serta sumber air baku berkapasitas 8.450 liter per detik untuk satu juta pelanggan di Ciamis, Banjar, dan Tasikmalaya.
Bendungan itu, tutur Basuki, memberikan manfaat untuk mengurangi banjir sebesar 450 meter kubik per detik dan energi listrik tenaga air sebesar 2 MW. “Pembangunan Bendungan Leuwikeris dimulai tahun 2016 dan ditargetkan selesai 2021,” katanya.
Kontrak kerja pembangunan bendungan tersebut terbagi menjadi dua paket. Paket pertama dikerjakan PT Waskita Karya dan PT Adhi Karya KSO dengan nilai proyek Rp 867 miliar. Sedangkan paket kedua dikerjakan PT Hutama Karya (Persero) senilai Rp 385,46 miliar.