TEMPO.CO, Jakarta - Sehari setelah selasar ambruk di lantai 1 gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Tower 2 pada Senin kemarin, otoritas bursa menyatakan aktivitas perdagangan saham tetap berlangsung normal hari ini. "Tidak ada kaitan secara langsung (insiden ini) dengan operasional saham," ucap Direktur Penilaian BEI Samsul Hidayat di gedung BEI, Jakarta, Selasa, 16 Januari 2018.
Pada pembukaan perdagangan pagi ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka di level 6.386,217 poin dan menguat sekitar 19 poin menjadi 6.386,217. Adapun sepanjang Januari ini, performa IHSG cenderung baik dengan 13 hari kenaikan dan enam hari penurunan.
Baca: Tahun Politik 2018, Dirut BEI: IHSG Sedikit Terpengaruh
Hari ini, BEI juga meresmikan pencatatan saham perdana PT LCK Global Kedaton Tbk. Perusahaan tersebut tercatat sebagai emiten ke-567 yang melantai di pasar modal. Emiten dengan kode LCKM ini merupakan perusahaan yang melakukan IPO pertama pada 2018.
Samsul mengatakan lokasi kejadian, yaitu Tower 2, sampai saat ini masih ditutup untuk umum. Sejumlah pihak, tutur Samsul, diizinkan masuk dengan pengawalan pihak gedung.
Dari pantauan Tempo sekitar pukul 09.00 WIB, pintu utama Tower 2 masih ditutup oleh dinding putih penghalang dan garis polisi. Sejumlah petugas kepolisian berjaga-jaga di luar lokasi tersebut. Sejumlah petugas berbaju Artha Graha Peduli juga tampak ikut berjaga di depan garis polisi.
Tak hanya di pintu utama, akses menuju Tower 2 dari Tower 1 juga ditutup oleh dinding penghalang. Keramaian karyawan tampak terjadi di lobi Tower 1 dan luar halaman BEI.
Adapun korban dalam peristiwa itu, ujar Samsul, totalnya mencapai 97. Sebanyak 51 di antaranya masih dirawat dan sisanya sudah kembali ke rumah masing-masing. Sebanyak 26 dari 51 orang korban yang masih dirawat, ucap Samsul, akan menjalani operasi hari ini. "Biaya pengobatan ditanggung Bursa. Nanti setelah itu dibicarakan lagi dengan pihak asuransi," ucapnya.