TEMPO.CO, Jakarta - Stok beras di wilayah Karesidenan Banyumas, Jawa Tengah, yang terdiri atas Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara, diklaim mencukupi kebutuhan. Kepala Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog) Subdivisi Regional Banyumas Setio Wastono mengatakan stok beras di wilayah Banyumas melebihi kebutuhan untuk empat hingga lima bulan.
"Ketersediaan beras di Banyumas sangat cukup. Kami punya stok melebihi empat hingga lima bulan ke depan," katanya di Desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Minggu, 14 Januari 2018.
Simak: Impor 500 Ribu Ton Beras, Enggar: Daripada Tidak Ada Beras
Wastono menuturkan pihaknya juga melakukan penetrasi pasar dan menyerap gabah hasil panen petani melalui pendekatan komersial, dengan volume yang telah terserap mencapai 70 ton.
Menurut dia, ketersediaan stok beras untuk wilayah Banyumas yang lebih itu disebabkan adanya perubahan bantuan sosial (bansos) beras untuk keluarga miskin. Dalam hal ini, alokasi beras untuk keluarga sejahtera (rastra), yang sebelumnya 15 kilogram per rumah tangga sasaran (RTS), berubah menjadi 10 kilogram per RTS, yang disalurkan secara gratis atau tidak dipungut biaya penebusan Rp 1.600 per kilogram seperti sebelumnya. "Dengan demikian, otomatis stok kami jadi bertambah," ujarnya.
Adapun penyaluran bansos beras untuk keluarga miskin di wilayah Banyumas direncanakan dilaksanakan paling lambat akhir Januari sebagai salah satu langkah untuk menekan gejolak kenaikan harga beras di pasaran.
Wastono mengatakan akan terus melakukan operasi pasar terhadap beras hingga 31 Maret 2018 sesuai dengan penugasan Kementerian Perdagangan.
"Jumlah beras yang disediakan untuk operasi pasar tidak terbatas karena menggunakan cadangan beras pemerintah. Jadi stok untuk empat hingga lima bulan ke depan itu juga untuk operasi pasar, rastra, dan sebagainya," ucapnya.
KARTIKA ANGGRAENI | ANTARA