TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Kemaritiman) Luhut Binsar Pandjaitan memimpin Rapat Koordinasi Dewan Pengarah Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) dan Badan Otorita Borobudur (BOB) di Laguboti, Toba Samosir, Sumatera Utara, Rabu, 10 Januari 2018.
Melalui siaran pers di Jakarta, Rabu, 10 Januari 2018, Luhut menjelaskan kawasan pariwisata Danau Toba maupun Borobudur masih dalam proses pengembangan. Untuk itu, dia mengaku akan terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk mendorong pengembangan destinasi wisata unggulan tersebut.
Koordinasi akan dilakukan dengan Kementerian Perhubungan untuk meningkatkan kapasitas Bandara Silangit, juga dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera memutuskan desain jembatan Tano Pongol.
Baca juga: Luhut Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2019 Bisa 6 Persen
Sementara untuk kawasan Borobudur, Luhut berharap segera ada perkembangan mengenai kelengkapan organisasi BOB. "BOB perlu segera melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan di daerah (Borobudur-Yogyakarta, Solo-Sangiran, dan Semarang-Karimun Jawa), serta percepatan penetapan status lahan otoritatif 50 hektare sebagai aset BOB (proses tukar guling kawasan hutan)," katanya.
Pertumbuhan turis asing di Indonesia, kata Luhut, mencapai hampir empat kali lebih besar dibandingkan ASEAN. Pertumbuhan turis ASEAN sepanjang Januari-Agustus 2017 hanya mencapai 7 persen, sementara di Indonesia dapat mencapai hingga 25,68 persen.
Ia juga menjelaskan mengenai pertumbuhan ekonomi dunia di mana Indonesia mempunyai kontribusi yang sangat signifikan. "Indonesia merupakan salah satu mesin pertumbuhan ekonomi dunia, dengan kontribusi 2,5 persen ke pertumbuhan ekonomi dunia. Dalam tiga tahun ke depan, diperkirakan ekonomi global yang sekarang sebesar 75 triliun dolar AS akan tumbuh lagi sebesar 6,5 triliun dolar AS," katanya.
Baca juga: Gunung Agung Awas, Luhut Pandjaitan: Bali Aman untuk Liburan
Sebagai negara yang berperan dalam pertumbuhan ekonomi global, Luhut mengungkapkan perlunya negara lain berinvestasi di Indonesia mengingat Indonesia diperkirakan akan menjadi negara ekonomi terbesar kelima di dunia pada tahun 2030.
Selain itu, kecenderungan investasi di kawasan Asia Tenggara menempatkan Indonesia sebagai destinasi investasi kedua setelah Singapura.
"Dalam pertumbuhan kawasan itu, kami meningkatkan pengembangan beberapa destinasi wisata, yakni pengembangan 10 destinasi pariwisata prioritas, salah satunya Kawasan Pariwisata Danau Toba, dan selain itu juga termasuk di dalamnya Badan Otorita Borobudur," kata Luhut.
ANTARA