Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

ESDM: Produksi Minyak Sulit Bertambah

image-gnews
Pertamina EP Tambah Produksi Minyak
Pertamina EP Tambah Produksi Minyak
Iklan
 
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan produksi minyak bumi pada tahun ini sulit bertambah. Pasalnya, pencarian cadangan migas belakangan tidak menemukan minyak dengan volume produksi yang signifikan. 
 
Tahun ini, pemerintah menargetkan produksi minyak bumi siap jual mencapai 800 ribu barel per hari. Angka ini lebih rendah dibanding realisasi lifting minyak bumi tahun lalu sebesar 803 ribu barel per hari. Sementara target produksi minyak bumi tahun lalu sebesar 815 ribu barel per hari.
 
"Kami akui penemuan kita enggak bertambah banyak, malah makin berkurang. Tapi lifting sebesar 98,9 persen tidak terlalu jelek," ujar Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Ego Syahrial dalam pemaparan kinerja di kantornya, Selasa 9 Januari 2018.
 
 
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas memperkirakan aktivitas produksi tahun ini bakal lebih rendah ketimbang tahun lalu. Seperti kegiatan kerja ulang hanya dilakukan di sebanyak 483 sumur, perawatan hanya dilakukan di 41 ribu sumur, dan pengeboran pengembangan hanya di 175 sumur. Bandingkan dengan realisasi aktivitas eksploitasi tahun lalu sebanyak 760 sumur untuk kerja ulang, perawatan 62 ribu sumur, dan 198 pengeboran sumur pengembangan.
 
Wakil Kepala SKK Migas Sukandar berdalih prediksi aktivitas tahun ini disusun sejak pertengahan tahun lalu, saat rata-rata harga minyak belum menyentuh US$ 50 per barel. Dia optimistis eksploitasi migas bisa kembali menggeliat karena belakangan, rata-rata harga minyak sudah naik ke angka US$ 50 per barel.
 
"Rencana kerja untuk 2018 itu dibuat dari empat bulan sebelum akhir tahun. Dipersiapkan dari September," katanya.
 
Produksi yang diprediksi hampir stagnan tahun ini juga tidak dibarengi dengan peningkatan cadangan migas. Ego mengatakan, cadangannya justru berkurang. Jika lifting minyak mencapai 292 juta barel dalam setahun, angka penemuannya hanya mencapai 116 juta barel. Torehan eksplorasi yang di bawah angka produksi membuat cadangan migas Tanah Air berkurang dari 3,3 miliar barel menjadi 3,12 miliar barel.
 
Dia berharap aktivitas eksplorasi tahun ini bisa kembali menambah angka pengembalian cadangan migas (reserve replacement ratio) hingga ke atas 60 persen. Sebab, aktivitas eksplorasi seperti pengeboran baru mencapai 103 sumur, studi geofisika dan geologi juga meningkat ke 118 kegiatan.
 
Cadangan migas juga berpeluang membaik selama eksplorasi lima blok migas baru berlangsung tepat waktu. Saat ini, ada enam investor yang mengajukan minat mengelola blok anyar. Kementerian Energi menargetkan kontrak pengelolaan bisa diteken pada Maret mendatang. 
 
"Ke depan reserve replacement ratio kita mendekati angka 100 persen bahkan lebih dengan lelang migas, rencana pengembangan baru. Saya harap angka itu naik terus," katanya.
 
Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengatakan pemerintah harus mengambil peluang naiknya harga minyak untuk menggenjot eksplorasi migas dan melelang lebih banyak blok baru. Tapi, kata Komaidi, penawaran blok bisa sepi peminat jika pengelolaan migas hanya mengacu ke sistem kontrak bagi hasil kotor (gross split).
 
Sebab, dia menganggap sistem gross split membuat kontraktor harus menanggung risiko eksplorasi sendirian. "Saya harap ada opsi antara pemakaian kontrak cost recovery dan gross split. Supaya pemerintah tidak kehilangan momentum saat harga minyak sedang membaik," katanya.
 
 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

4 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah ke level Rp15.692 pada perdagangan hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.


Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

4 hari lalu

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.


Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

5 hari lalu

Petugas tengah menunjukkan contoh emas berukuran 1 kilogram di butik Galery24 Salemba, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Harga emas 24 karat PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam terpantau naik pada perdagangan hari ini menjelang rapat The Fed soal kebijakan suku bunga. TEMPO/Tony Hartawan
Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.


Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

5 hari lalu

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.


Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.


Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?


Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?


Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Petugas mengganti papan harga SPBU jelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jakarta, Sabtu 3 September 2022. Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, solar dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter serta Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter yang mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?


Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

6 Juni 2023

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.


Harga Minyak Mentah Menguat ke USD 76,95 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

27 Mei 2023

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Harga Minyak Mentah Menguat ke USD 76,95 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka menguat pada akhir perdagangan Jumat atau Sabtu pagi WIB. Bagaimana rinciannya dan apa penyebab kenaikannya?