TEMPO.CO, Jakarta - Pernyataan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan pada Senin, 8 Januari 2018, menimbulkan reaksi beragam di masyarakat. Di kantornya, Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Luhut meminta Menteri Perikanan Susi Pudjiastuti menghentikan penenggelaman kapal pencuri ikan tahun ini.
Sejumlah tokoh ikut angkat bicara mengomentari pernyataan Luhut tersebut di platform media sosial Twitter. Salah satunya pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah, Ahmad Mustofa Bisri atau yang lebih dikenal sebagai Gus Mus. Melalui akun Twitter-nya, tokoh ulama Nahdlatul Ulama (NU) ini mengomentari sebuah pemberitaan terkait dengan pernyataan Luhut tersebut.
Baca juga: Dilarang Tenggelamkan Kapal, Susi Pudjiastuti: No Comment
"Menurutku, Ibu Susi Pudjiastuti hanya menjaga dan membela kepentingan Indonesia dan nelayan atau rakyat Indonesia. Semoga Allah menjaga dan membela beliau," tulis Gus Mus sekitar pukul 01.30 WIB, Selasa, 9 Januari 2018.
Gayung bersambut. Komentar Gus Mus tersebut langsung ditanggapi Menteri Susi. Pendiri maskapai penerbangan Susi Air ini menulis balasan, "Terima kasih, Gus Mus. Salam hormat."
Baca: Susi Pudjiastuti Tenggelamkan 87 Kapal Pencuri Ikan di 2017
Permintaan Luhut kepada Susi Pudjiastuti disampaikan setelah mengadakan rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Senin kemarin. Luhut beralasan, penghentian penenggelaman kapal ini dilakukan karena pemerintah akan berfokus pada peningkatan produksi demi menggenjot ekspor produk perikanan.