TEMPO.CO, Jakarta - Harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Jember, Jawa Timur, cenderung masih tinggi, yakni di kisaran Rp 9 ribu-Rp 13 ribu per kilogram untuk kualitas medium hingga premium. "Harga beras memang masih tinggi, namun selama dua pekan terakhir harganya cenderung stabil dan tidak mengalami kenaikan lagi," kata Samik, seorang pedagang di Pasar Tanjung Jember, Selasa, 9 Januari 2018.
Harga beras di Pasar Tanjung Jember untuk jenis IR 64 sebesar Rp 9.400 per kilogram, beras Mentik berkisar Rp 12.500-Rp 13.000 per kilogram. Sedangkan beras Bengawan berkisar Rp 11.000-Rp 11.500 per kilogram.
Baca juga: Pedagang di Pasar Tradisional Harus Jual Beras Bulog Mulai Besok
Samik memperkirakan kenaikan harga beras terjadi karena belum panen raya di Jember. "Sehingga pasokan ke pedagang juga berkurang dan biasanya harga beras berangsur-angsur turun setelah di beberapa daerah panen," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jember, Anas Ma'ruf, mengatakan kenaikan harga beras akan terus dipantau dan diharapkan harganya dapat segera kembali normal. Karena harga beras yang memang cenderung naik, maka operasi pasar akan dilanjutkan.
"Operasi pasar yang semestinya berakhir pada 26 Desember 2017 akan terus dilaksanakan hingga 31 Januari 2018 sebagai langkah antisipasi untuk mengendalikan harga komoditas pangan seperti beras dan menekan laju inflasi di Kabupaten Jember," kata Anas.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Sumarjo Gatot Irianto, mengatakan pihaknya memastikan ada panen di setiap daerah pada Januari 2018, termasuk Kabupaten Jember. Panen yang tersebar di sejumlah daerah, menurut dia, menjadi bukti yang mematahkan isu tidak ada panen saat ini.
Di setiap daerah, kata Gatot, selalu ada yang panen dan siap menanam padi. "Sehingga diharapkan nantinya tidak ada kebijakan impor beras yang dapat merugikan petani," katanya di Jember pada Ahad, 7 Januari 2017.
ANTARA