TEMPO.CO, Jakarta - Jasa Marga menargetkan dapat mengoperasikan ruas tol baru melalui sejumlah anak usahanya sekitar 175 kilometer pada tahun ini.
"Itu di luar ruas Solo-Ngawi sepanjang 90,17 km dan Ngawi-Kertosono 49,5 km. Kedua ruas ini harusnya tuntas tahun lalu," kata Dirut PT Jasa Marga Desi Arryani menjawab pers di Jakarta, Minggu, 7 Januari 2018.
Dengan demikian, kata Desi, konsesi yang dimiliki BUMN tol tersebut hingga akhir tahun ini diperkirakan mencapai 1.496 km.
"Dari jumlah itu, yang sudah operasi adalah sekitar 700 km dan sisanya sedang dalam proses penyelesaian konstruksi dan tersebar di seluruh Indonesia, khususnya di Pulau Jawa," katanya.
Terkait dengan tol mana saja yang akan dioperasikan hingga mencapai tambahan tol baru 175 km itu, Desi belum merinci karena semuanya sedang berproses.
Sebelumnya, usai menghadiri Festival Jalan Tol Ngawi-Kertosono di gerbang tol Madiun, 6 Januari 2018, Desi juga menjelaskan bahwa kedua ruas tol tersebut (Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono) adalah bagian dari Tol Trans Jawa yang ditargetkan selesai akhir tahun ini.
"Setelah Trans Jawa selesai, kami juga dimungkinkan menambah ruang lingkup pekerjaan tol baru sesuai permintaan masyakarat Jawa Timur," kata Desi.
Desi menyebutkan, tambahan ruang lingkup pekerjaan baru itu antara lain Tol Kediri-Kertosono yang trafik lalu lintasnya juga ramai.
"Selain itu, ruas Situbondo-Probolinggo-Lumajang. Ya, wacananya seperti itu. Memang bagus kalo ada sodetan tol di antara ruas Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 170 km," katanya.
Kemajuan konstruksi tol Ngawi - Kertosono, Data Kementerian PUPR menyebutkan, untuk porsi pemerintah yakni Saradan-Kertosono telah mencapai 45,38 persen.
Besaran tarif per kilometer ruas itu ketika dioperasikan sekitar Rp1.200-1.300 untuk kendaraan golongan satu.
Kehadiran Tol Ngawi-Kertosono dinilai akan meningkatkan efisiensi biaya distribusi barang dan jasa serta berdampak pada peningkatan perekonomian.
Tol Ngawi-Kertosono memiliki tiga Gerbang Tol (GT) yang menerapkan sistem transaksi tertutup dan pembayaran tol elektronik atau non-tunai. Ketiga GT yang berada di Ruas Jalan Tol Ngawi-Kertosono yakni GT Madiun, GT Caruban, dan GT Nganjuk.
Tol Ngawi-Kertosono sepanjang 87 km, terbagi menjadi empat seksi dan sebagian konstruksinya sepanjang 37,5 km menggunakan dana APBN dan 49,5 km dibangun oleh PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ) yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh PT Jasa Marga. Kemajuan konstruksi tol Solo-Ngawi sudah lebih 90 persen. Pekerjaan yang tengah dilakukan adalah penyelesaian jalan layang (over pass). Dari 61 yang dikerjakan, 23 buah segera diselesaikan terutama yang dekat dengan permukiman.