TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pengguna bitcoin yang merupakan mahasiswa di universitas di Bandung, Muhammad Avenzoor menceritakan pengalamannya memanfaatkan potensi bitcoin. Aven, panggilan akrabnya, mengatakan ketertarikannya terhadap bitcoin disebabkan oleh sedikitnya regulasi yang ada dibandingkan investasi saham dan instrumen lainnya.
"Tapi risknya besar, lebih besar dari saham sih," kata Aven kepada Tempo, Senin, 8 Januari 2018.
Selain itu, Aven mengaku mampu menghasilkan keuntungan yang cepat. Pada tahun 2016, ia setidaknya memperoleh penghasilan 25-30 kali lipat. Namun keuntungan yang cepat itu, beriringan dengan resiko yang tinggi pula. “Tapi paling sama lossnya sekitar 15-20 kali lipat. Easy come, easy go,” ucapnya.
Untuk mencairkannya, kata Aven, pengguna harus menjualnya dalam kurs rupiah. “Tinggal di sell ke rupiah, kan nanti ada supply demandnya, kalau udah kejual tinggal ditransfer ke bank. Lima belas menit udah nyampe kalau yang narik dikit, tergantung traffic.”
Untuk menganilisa perkembangan harga, Avenzoor menggunakan analisis teknikal (dengan menghitung tren secara matematis atau statistik) dan analisis fundamental (dengan membaca berita atau sentimen). Selain itu, cryptocurrency juga tidak memiliki batas minimal. "Kalau di saham kan minimal per 1 lot alias 100 lembar, jadi semisal beli saham yang harganya Rp 50 ribu, harus punya Rp 5 juta soalnya minimal harus beli 100 lembar. Tapi kalau di cryptocurrency bisa beli berapapun," kata dia.
Sebelumnya, Direktur Inovasi Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Fithri Hadi menyebutkan Bitcoin bisa disebut merupakan aset zaman now, karena dilihat dari teknologi yang diadopsi sangat maju dan memudahkan. "Bitcoin ini asetnya zaman now."
Hadi juga menilai jika dilihat dari teknologinya, kehadiran Bitcoin sangat bermanfaat terutama disegi efesiensi. Namun karena belum adanya regulasi yang mengatur, Hadi berharap masyarakat kenali dulu Bitcoin itu apa sebelum ikut dalam mengumpulkan aset digital tersebut.
CEO Bitcoin Indonesia Oscar Darmawan sebut rata-rata member Bitcoin. co. id adalah milineal atau mahasiswa. "Rata-rata mahasiswa," kata Oskar di Jakarta Rabu 13 Desember 2017.
Oscar mengatakan member Bitcoin.co.id sudah mencapai 700 ribu se-Indonesia. Bitcoin.co.id adalah halaman online bagi market untuk jual beli aset digital. "Kami punya 700 ribu member dan teridentifikasi," katanya.
Kebanyakan member, kata Oscar, memang anak muda yang mengerti market digital aset. "Banyak masyarakat yang belum paham dengan Bitcoin, misal Bitcoin.co.id itu bukan perusahaan yang mengeluarkan Bitcoin," ujarnya.
KARTIKA ANGGRAENI | TAUFIQ SIDDIQ | ALI HIDAYAT