TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian menyebut dua syarat agar Indonesia masuk lima besar negara dengan kekuatan ekonomi dominan pada 2040-an. Tito mengatakan Indonesia memiliki peluang tersebut mengingat berlimpahnya sumber daya alam, luas wilayah, dan banyaknya angkatan kerja.
"Dengan syarat dua. Pertama, stabilitas politik dan keamanan bisa dijaga. Kedua, pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen," kata Tito Karnavian dalam sambutannya saat melakukan penandatanganan nota kesepahaman tentang penegakan hukum, pengawasan, dan pengamanan di bidang perdagangan dengan Kementerian Perdagangan di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin, 8 Januari 2018.
Tito mengatakan perdagangan merupakan sektor penting dalam perekonomian Indonesia. Jika kondisi politik dan keamanan stabil, pertumbuhan ekonomi akan terdorong, begitu pula sebaliknya.
"Dua-duanya ini memiliki korelasi timbal balik. Keamanan politik yang baik mendorong pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang tidak baik akan menggoyang sektor keamanan dan politik," ucapnya.
Tito Karnavian mencontohkan konflik internal yang kini tengah melanda Iran. Dia berujar konflik Iran merupakan wujud kemarahan masyarakat lantaran kondisi ekonomi yang tidak stabil dan inflasi tinggi, sehingga berdampak pada isu politik dan keamanan.
"Kami melihat di Indonesia juga prinsip seperti itu berlaku. Politik dan keamanan mempengaruhi sektor ekonomi," ujarnya.
Menurut Tito Karnavian, sektor perdagangan harus terus memperhatikan tiga sektor, yakni perdagangan dalam negeri, luar negeri, dan fenomena perdagangan dengan teknologi. Dia menyebut kepolisian siap mendorong iklim perdagangan yang sehat melalui penandatanganan nota kesepahaman dengan Kementerian Perdagangan tersebut. Selanjutnya, kata dia, Polri tidak lagi berkutat pada masalah konvensional, tapi juga merambah sektor lain, semisal perdagangan ini.
"Kami berusaha membantu sesuai dengan undang-undang, sekaligus untuk menjaga stabilitas politik keamanan. Karena kalau terjadi gejolak ekonomi, akan lari ke sektor keamanan," tutur Tito Karnavian.