TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) mengakui keberadaan kereta inspeksi untuk menunjang pemeriksaan dan pemantauan jalur rel saat ini masih kurang.
"Total panjang rel di Indonesia sekitar 7 ribu kilometer (km). Yang mati sekitar 1.000 km, sisanya kurang lebih 5.600 km rel yang harus diawasi," kata Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 Januari 2018.
Hal itu Edi jelaskan seusai peluncuran kereta Inspeksi Generasi 2 di Stasiun Tawang, Semarang, yang merupakan hasil modifikasi KA lama di Balai Yasa Yogyakarta. "Memang (kereta Inspeksi) masih kurang. Sekarang ini, kami baru punya tiga, yakni kereta Inspeksi Wijayakusuma dan kereta Inspeksi Rail One. Satunya kereta Inspeksi Generasi 2 yang baru saja diluncurkan," tuturnya.
Baca juga: PT Kereta Api Dapat PSO 2,4 T, 56 Persen untuk KRL
Ketiga kereta Inspeksi itu, kata dia, harus mengawasi jalur rel sepanjang 5.600 km yang dikelola sembilan daerah operasi di Jawa dan empat divisi regional di Sumatra sehingga jelas kurang.
"Masih kurang melihat jangkauan area yang ada. Idealnya, di setiap dua daop minimal ada satu kereta Inspeksi. Ya, kami akan tambah terus. Jumlah stasiun yang ada di Jawa dan Sumatera sebanyak 560 stasiun," katanya menambahkan.
Kereta Api Inspeksi Generasi 2 merupakan hasil modifikasi dari kereta Sriwedari dan pernah juga dipakai sebagai kereta Kedungsepur yang terdiri atas dua kereta yang dirangkai menjadi satu, lengkap dengan berbagai fasilitasnya.
Baca juga: 5 Alasan Enaknya Berkeliling Eropa dengan Kereta API
Penggarapan kereta Inspeksi menelan anggaran sekitar Rp 4,5 miliar oleh Balai Yasa yang nantinya akan dikirim untuk kondisi-kondisi tertentu, seperti pantauan dari jajaran direksi saat Lebaran dan sebagainya.
Berbagai fasilitas tersedia di kereta Inspeksi Generasi 2, antara lain tempat duduk khusus inspeksi langsung jalur rel, ruang pertemuan dengan layar pantauan, mushala, toilet, ruang dapur dan dua kabin masinis.
"Fungsi kereta Inspeksi memang sangat penting, misalnya saat masa angkutan Lebaran, Natal, ataupun tahun baru, untuk memantau, saat terjadi peningkatan arus penumpang, jalur rel, dan sebagainya," kata dia.
ANTARA