TEMPO.CO, Tangerang - PT Angkasa Pura II (Persero) mencatat pertumbuhan penumpang pesawat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta naik 8 persen selama 2017.
Penumpang pesawat selama 2017 mencapai 63.015.620 jiwa. "Angka tersebut naik 8 persen jika dibandingkan dengan tahun 2016, yang sebelumnya hanya mencapai 58.195.484 penumpang," ujar Executive General Manager Kantor Utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta M. Suriawan Wakan, Ahad, 7 Januari 2018.
Simak: Angkasa Pura II: Jumlah Penumpang Pesawat di 2017 63 Juta Jiwa
Lonjakan paling tajam terjadi pada penumpang rute internasional, yang mengalami kenaikan hingga 12 persen jika dibanding tahun 2016. Pada 2016, penumpang internasional sebanyak 13.131.035 jiwa."(Tahun) 2017 tembus mencapai 14.718.973 penumpang," tutur Suriawan.
Sedangkan penumpang domestik mengalami kenaikan 7 persen. Pada 2016, jumlah penumpang domestik 45.064.449 jiwa. Sedangkan pada 2017 menembus 48.295.647 penumpang.
Seiring dengan lonjakan penumpang, pergerakan pesawat pada 2017 pun mengalami kenaikan drastis mencapai 8 persen jika dibandingkan dengan 2016. Dari 413.781 pergerakan menjadi 447,390 pergerakan.
Menurut Suriawan, tumbuhnya penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta terjadi karena sejumlah faktor. Salah satunya PT Angkasa Pura (Persero) terus menjalin kerja sama dengan airlines dan Kementerian Pariwisata.
“Selain itu, lonjakan tersebut terjadi karena komitmen PT Angkasa Pura II untuk terus meningkatkan operasional dan service excellent di bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia itu," kata Suriawan.
Karena itu, kata dia, Bandara Soekarno-Hatta telah mempersiapkan operasional infrastruktur dengan tersistem. Baik di sisi udara maupun darat, juga terminal yang tentunya didukung dengan sumber daya manusia yang kompeten.
“Ini karena seiring dengan implementasi program smart airport yang terus berkelanjutan, sehingga efisiensi dan efektivitas operasional semakin meningkat,” ucap Suriawan.
Pengembangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dilakukan secara masif, seperti revitalisasi Terminal 1, 2, dan pembangunan Terminal 3, juga turut andil. “Kehadiran sektor penunjang, yakni dengan beroperasinya layanan transportasi kereta layang (skytrain) dan kereta bandara, dapat mentransformasi interaksi para penumpang di bandara pesawat Soekarno-Hatta."