TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah berhasil memperpanjang apresiasi hingga akhir perdagangan hari keenam berturut-turut, Jumat, 5 Januari 2018. Rupiah ditutup menguat 0,04 persen atau 6 poin di Rp 13.416 per dolar Amerika Serikat.
Rupiah membukukan kinerja mingguan terkuatnya dalam satu tahun saat investor global yang haus akan imbal hasil terus memburu obligasi Indonesia.
Aksi beli bersih obligasi Indonesia oleh investor global mencapai Rp 2 triliun dalam dua hari perdagangan pertama tahun 2018, menyusul rekor arus masuk bersih sekitar Rp 170 triliun tahun lalu.
“Prospek obligasi Indonesia masih bullish terhadap arus masuk yang menguntungkan, meski mungkin akan ada koreksi pada imbal hasil dalam waktu dekat di tengah ketidakpastian mengenai kebijakan lokal dan laju kenaikan suku bunga di Amerika Serikat,” tutur perusahaan dan unit perbankan investasi di Credit Agricole di Hong Kong.
Baca juga: Naik 0,39 Persen, Rupiah Pimpin Penguatan Mata Uang Asia
Adapun indeks dolar Amerika yang mengukur kekuatan kurs dolar Amerika terhadap sejumlah mata uang utama hari ini terpantau bergerak di zona hijau dengan penguatan 0,21 persen atau 0,195 poin ke 92,048 pada pukul 17.26 WIB.
Sebelumnya, indeks dolar dibuka turun tipis 0,03 persen atau 0,031 poin di level 91,822, setelah pada perdagangan Kamis, 4 Januari 2018, berakhir melemah 0,34 persen atau 0,309 poin di posisi 91,853.
Pagi tadi, rupiah dibuka dengan apresiasi sebesar 5 poin di posisi 13.417, setelah pada perdagangan Kamis, 4 Januari 2018, berakhir menguat 0,39 persen atau 53 poin di posisi 13.422.
Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp 13.389-Rp 13.436 per dolar Amerika.