TEMPO.CO, Jakarta - Konsulat Jenderal Cina di Denpasar meluncurkan buku praktis panduan pariwisata khusus Pulau Dewata untuk mendukung dan memberikan kemudahan bagi wisatawan asal Cina.
"Kami harap Asita, biro perjalanan dan pelaku pariwisata, bisa memajang buku panduan ini di hotel dan bandara, serta tempat lainnya," kata Wakil Konsul Konsulat Jenderal Cina di Bali Chen Wei, ketika mengadakan pertemuan dengan unsur pemerintah, kepolisian, Imigrasi, pelaku pariwisata, dan instansi terkait, di Denpasar, Jumat, 5 Januari 2018.
Baca juga: BPS: Turis Asing Asal Cina Dominasi Kunjungan ke Bali
Menurut Chen, buku panduan setebal 29 halaman itu memuat informasi lebih lengkap dibanding cetakan sebelumnya. Di antaranya terkait dengan informasi umum menyangkut Bali, keimigrasian, mata uang, pencegahan kecelakaan, dan asuransi.
Selain itu, buku berbahasa Mandarin tersebut berisi waktu operasional bank dan restoran, transportasi, rumah sakit, tip tanggap darurat bencana alam, hukum, bea cukai, nomor kontak kantor penting, bahasa, dan obyek wisata, juga budaya dan adat istiadat Bali.
Baca Juga:
Pihaknya mencetak sekitar 30 ribu buku panduan yang dibagikan gratis di kantor konjen setempat, yang berlokasi di Jalan Tukad Badung, Renon, Denpasar.
Konjen Cina mencatat jumlah kunjungan wisatawan dari negara tersebut dari tahun ke tahun melonjak.
Chen menyebut, pada 2014, jumlah wisatawan Cina ke Bali hanya 400 ribu orang, kemudian perlahan meningkat mencapai 600 ribu orang di tahun berikutnya. Pada 2016 melonjak menjadi 980 ribu dan hingga Oktober 2017 mencapai 1,37 juta orang.
Jumlah kunjungan terakhir yang tercatat pada 2017 itu bisa lebih banyak lagi hingga diperkirakan mencapai 1,5 juta orang. Namun, karena adanya erupsi Gunung Agung, wisatawan yang tercatat hanya mencapai 1,37 juta orang.
"Tapi angka itu juga termasuk jumlah yang besar atau meningkat 30 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu," tutur Chen.
Dia mengharapkan, selain membantu pariwisata di Bali, buku panduan praktis tersebut diharapkan mencegah permasalahan yang dihadapi wisatawan dari Negeri Panda itu seiring dengan semakin meningkatnya jumlah kunjungan.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Yuniarta Putra mengapresiasi buku praktis panduan pariwisata Pulau Dewata untuk wisatawan dari Cina.
Wisatawan dari Cina, kata dia, saat ini menduduki posisi pertama kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali tahun lalu dari total sekitar 5,4 juta orang hingga November 2017, disusul Australia, India, Jepang, dan Inggris.
"Kami harap ini bisa menjadi pedoman dalam pelayanan wisatawan dari Cina," ucap Yuniarta.