TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2017 meningkat dari bulan sebelumnya. "Per Desember ini sudah lebih dari US$ 130 miliar," kata Gubernur BI, Agus Martowardojo, di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis, 4 Januari 2018.
Jumlah cadangan devisa di akhir tahun tercatat naik sekitar US$ 5 miliar dari bulan sebelumnya. BI mencatat cadangan devisa pada November 2017 sebesar US$ 125,97 miliar.
Baca juga: Fadli Zon: Agresivitas Pemerintah dalam Berutang Harus Dikontrol
Jumlah cadangan devisa pada November dinyatakan cukup untuk membiayai 8,4 bulan impor atau 8,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Angkanya berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Namun perolehan pada November lebih kecil dari Oktober yang senilai US$126,55 miliar. Penurunan dipengaruhi menurunnya penempatan valas perbankan di Bank Indonesia. Faktor lainnya adalah pembayaran utang luar negeri pemerintah menggunakan cadangan devisa dan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya.
Cadangan devisa merupakan cerminan stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Selama Desember 2017, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor) mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika berada di kisaran Rp 13.500.