TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan jalur kereta api Bandartinggi-Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara sepanjang 21,5 kilometer ditargetkan rampung pada Maret 2018.
"Soft launching jalur kereta api Bandartinggi-Kuala Tanjung diharapkan Maret 2018 dan dijadwalkan diresmikan Presiden Joko Widodo bersamaan dengan pengoperasian Pelabuhan Kuala Tanjung," ujar Kepala Balai Teknik Perkeretapian Sumatera bagian Utara (Sumbagut), Amanna Gappa, di Medan, Rabu, 3 Januari 2018.
Jalur kereta api Bandartinggi-Kuala Tanjung akan mendukung konektivitas Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei menuju Pelabuhan Kuala Tanjung, sehingga menjadi daya tarik investor untuk berinvestasi di kawasan tersebut.
Menurut dia, optimisme proyek itu bisa rampung sesuai rencana mengacu pada hampir selesainya masalah pembebasan lahan sebanyak 10 titik atau sepanjang 543 meter.
"Dari 10 titik yang bermasalah itu tinggal 4-5 titik lagi yang belum selesai dan diharapkan bisa selesai seluruhnya agar proyek tidak terganggu. Diharapkan semua pihak mendukung," katanya.
Baca juga: PT Kereta Api Dapat PSO 2,4 T, 56 Persen untuk KRL
Amanna Gappa menjelaskan, agar target pembangunan proyek itu bisa tercapai, Balai Teknik Perkeretapian Sumatera bagian Utara juga sudah meminta kontraktor menambah jadwal kerja menjadi tiga dari dua shift.
Vice President PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional 1 Sumatera Utara, Aslikan, menyebutkan KAI siap mengoperasikan kereta api barang di jalur itu.
Namun, dia belum memastikan berapa banyak kereta api yang akan melayani jalur itu dengan alasan tergantung pada jumlah volume barang yang diangkut.
Selama ini, dari Sei Mangkei ke Belawan dilayani angkutan kereta api sebanyak dua atau tiga kali seminggu dengan total barang yang diangkut 200 hingga 400 teus per bulan.
"Manajemen KAI yakin dengan adanya kawasan terpadu industri, pelabuhan dan kereta api, volume barang yang diangkut akan lebih banyak," kata Aslikan.
ANTARA