TEMPO.CO, Jakarta - Pada penutupan pasar modal hari ini, Rabu, 3 Januari 2018, indeks harga saham gabungan atau IHSG tercatat menurun 87,76 poin atau 1,38 persen. Tren penurunan tersebut melanjutkan pelemahan sebelumnya 16,42 poin atau 0,26 persen pada penutupan sehari sebelumnya.
Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan penurunan harga saham tersebut disebabkan adanya lelang Surat Utang Negara (SUN) oleh pemerintah hari ini. Adanya lelang tersebut, kata Reza, telah menyerap dana Rp 25,5 triliun dari penawaran Rp 86,21 triliun.
Baca: IHSG Tembus 6.355, Jokowi: Ini di Luar Perkiraan
"Ini salah satu yang menyebabkan pasar ekuitas mengalami penurunan karena adanya money moving ke pasar SUN seiring dengan adanya lelang SUN hari ini," kata Reza dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Rabu, 3 Januari 2017.
SUN yang dilelang pada hari ini ini untuk seri SPN03180404 (new issuance), SPN12190104 (new issuance), FR0063 (reopening), FR0064 (reopening), dan FR0075 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.
Selain itu, Reza menjelaskan, turunnya IHSG dipicu minimnya sentimen seusai rilis inflasi pada Desember 2017 sebesar 0,71 persen (month-to-month) atau 3,61 persen (year-on-year). Reza juga berujar banyaknya saham big caps yang masuk jajaran top loser menjadi penyebab turunnya IHSG. "Bahkan kembali tercatatnya aksi beli asing dan menghijaunya sejumlah bursa saham Asia tidak cukup kuat mengangkat IHSG," tuturnya.
Reza menuturkan, dengan catatan level support pertama dan kedua 6.219-6.238 serta resisten di level 6.268-6.281, IHSG akan cenderung masih mengalami tren pelemahan. Tren pelemahan tersebut juga terlihat dari melemahnya volume beli serta minimnya sentimen dalam negeri.
Karena itu, Reza menyarankan para investor tetap mengantisipasi adanya pelemahan lanjutan. "Kondisi ini masih wajar seperti biasa, di mana setelah IHSG menyentuh level tertinggi terbarunya, biasanya cenderung terkena aksi ambil untung," ujarnya.