TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengadakan rapat pimpinan awal 2018. Rapat yang dipimpin oleh Menteri Energi Ignasius Jonan dan wakilnya Arcandra Tahar itu berlangsung di Pos Pengamatan Gunung Agung, Karangasem.
Saat awal rapat, Jonan sempat mengajukan pertanyaan terkait dengan kondisi terkini Gunung Agung. "Apa ini mau ada rencana (status) diturunkan menjadi siaga atau tetap awas?" katanya, Selasa, 2 Januari 2018.
Baca: 445 Penerbangan Terganggu Erupsi Gunung Agung, Ini Pesan Kemenhub
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani dalam rapat menjelaskan bahwa Gunung Agung masih berstatus awas atau level IV. Kasbani mengatakan pada 1 Januari 2018, pukul 22.02 Wita, Gunung Agung sempat mengalami erupsi. "Erupsi kecil ketinggian 1.500 meter dari puncak (gunung). Ini (sekarang masih) ada abu yang kita saksikan bersama," ujarnya.
Saat rapat Kementerian ESDM berlangsung abu vulkanik tampak turun di area Pos Pengamatan Gunung Agung. Abu vulkanik terlihat jelas menempel di daun pepohonan. Adapun kendaraan yang diparkir dekat pos pengamatan juga terkena abu vulkanis.
Kasbani menjelaskan, dari sisi kegempaan vulkanis masih terekam. Meskipun tidak terlalu intens dibandingkan beberapa bulan sebelumnya. Gempa tersebut, kata dia, mengindikasikan aliran fluida ke permukaan. "Sebelum saat ini relatif ada kenaikan energi yang diikuti oleh erupsi. Sebenarnya yang terjadi banyak erupsi kecil," katanya.
Kasbani mengatakan, sampai saat ini volume kawah Gunung Agung yang terisi masih sepertiga bagian, yakni 20 juta meter kubik. Ia menjelaskan bahwa hal tersebut menunjukkan tidak ada peningkatan signifikan. "Saat ini (kubah lava) tidak pernah naik sampai ke permukaan. Potensi saat ini erupsi, lontaran, abu, dan lahar," katanya.