TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur oleh gini ratio pada September 2017 mencapai 0,391. Angkanya turun tipis jika dibandingkan Maret 2017 yang sebesar 0,393.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan penurunan ini menunjukkan adanya upaya mengurangi ketimpangan. "Karena untuk menurunkan ketimpangan lumayan berat," kata dia di kantornya, Jakarta, Selasa, 2 Januari 2018.
Simak: Bappenas: Sangat Tak Mudah Menekan Rasio Gini 0,01
Suhariyanto menuturkan gini ratio di daerah perkotaan pada September 2017 sebesar 0,404. Angkanya turun dibandingkan Maret 2017 sebesar 0,407 dan September 2016 sebesar 0,409.
Sementara gini ratio di perdesaan pada periode tersebut tercatat sebebsar 0,320. Angkanya tak berubah dengan perolehan pada Maret 2017. Namun dibandingkan gini ratio pada September 2016 yang sebesar 0,316, BPS mencatat ada kenaikan.
Suhariyanto mengatakan ketimpangan periode tersebut dipengaruhi kenaikan rata-rata pengeluaran per kapita per bulan penduduk kelompok 40 persen terbawah dan 40 persen menengah. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), pendapatan mereka naik lebih cepat dibandingkan penduduk kelompok 20 persen teratas. Kenaikan pendapatan itu membuat ketimpangan menurun.
Namun di desa, kenaikan rata-rata pengeluaran per kapita per bulan kelompok 40 persen menengah meningkat lebih cepat dibandingkan 40 persen terbawah dan 20 persen teratas. Dampaknya, tingkat ketimpangan di desa terpengaruh. Suhariyanto mengatakan ketimpangan di desa bisa ditekan jika pengeluaran per kapita per bulan kelompok 40 persen terbawah harus meningkat lebih cepat dari sebelumnya.
BPS mencatat gini rasio tertinggi berada di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu sebesar 0,440. Sementara gini ratio terendah berada di Bangka Belitung sebesar 0,276.
Secara nasional, nilai gini ratio Indonesia menunjukkan tren menurun sejak September 2014. BPS mencatat angkanya terus menurun dari 0,414 di periode tersebut hingga menurun di angka 0,391 pada September 2017.