TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mencatat, peringkat kelayakan investasi Indonesia meningkat pesat sejak 1995. Catatan itu tertulis di akun Instagram milik Sri Mulyani, @smindarwati.
"Bulan Mei 2017, Indonesia meraih investment grade dari Standard & Poor, kenaikan peringkat sejak 2011. Di akhir tahun, Fitch Rating menaikkan peringkat Indonesia menjadi BBB, peringkat tertinggi yang kita raih sejak 1995," tulis Sri Mulyani, Minggu, 31 Desember 2017.
Simak: Sri Mulyani: Defisit Anggaran dan Utang Masih Aman
Sri Mulyani itu untuk seluruh staf dan jajaran Kementerian Keuangan.
Selain peningkatan kelayakan investasi, Sri menyatakan stabilitas ekonomi Indonesia pada 2017 terus terjaga dengan konsisten mendorong pertumbuhan, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan, serta mendorong pertumbuhan lapangan pekerjaan.
"APBN harus menjadi instrumen fiskal yang efektif dan kredibel serta sustainable, menjadi tulang punggung ekonomi yang terus diperkokoh," ujar Sri Mulyani.
Investasi APBN, tutur Sri, harus difokuskan untuk pembangunan infrastruktur, pembangunan kualitas sumber daya manusia, perlindungan sosial, pembangunan institusi, serta keamanan dan pertahanan negara. "Kekayaan negara dan aset negara yang dibangun dengan uang APBN harus dikelola, dijaga, dimanfaatkan dengan optimal untuk menggerakkan ekonomi," katanya.