TEMPO.CO, Jakarta -PT Bursa Efek Indonesia atau BEI menyatakan peningkatan jumlah investor sebanyak 44 persen dalam dua tahun terakhir, diiringi dengan peningkatan nilai investasi domestik sepanjang tahun ini.
"Jumlah investor menjadi 1,12 juta investor, serta diikuti kenaikan nilai investasi investor domestik yang mencapai Rp 340 triliun tahun ini," kata Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono dalam siaran pers, Jumat, 29 Desember 2017.
Yulianto menyebut penutupan perdagangan tahun ini menggembirakan. Selain peningkatan jumlah investor dan nilai investasi, tahun ini juga ditutup dengan 37 perusahaan yang melakukan pencatatan saham perdana alias initial public offering (IPO) di bursa.
"Ini merupakan yang tertinggi di BEI dalam 23 tahun terakhir, serta yang terbanyak di antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara," kata Yulianto.
Yulianto menambahkan, investor asing juga masih menetapkan investasi di Indonesia dengan 15 persen realisasi dari total kenaikan investasi sebesar Rp 261 triliun. Yulianto berujar, aktivitas perdagangan di BEI juga tercatat meningkat hampir 20 persen sehingga perdagangan saham BEI lebih likuid di antara bursa-bursa lainnya di kawasan Asia.
"Jumlah dana yang berhasil dihimpun juga mencapai nilai tertinggi sepanjang sejarah, mencapai lebih dari Rp 802 triliun," ucapnya.
Yulianto merinci, nilai tersebut berasal dari IPO, penerbitan penambahan saham baru atau rights issue, konversi waran, sekuritisasi aset dan penerbitan obligasi pemerintah, Badan Usaha Milik Negara, dan swasta.
Yulianto mengatakan pencapaian BEI tahun ini juga mencakup peningkatan literasi di bidang pasar modal. Berdasarkan survei Nielsen, kata dia, literasi pasar modal meningkat dari 4,3 persen pada tahun 2016 menjadi 15 persen di tahun ini. Yulianto mengklaim peningkatan salah satunya disumbang oleh kampanye "Yuk Nabung Saham" yang digiatkan BEI sejak 2015.