TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengapresiasi indeks harga saham gabungan atau IHSG yang menembus angka 6.355,6 pada penutupan perdagangan, Jumat, 29 Desember 2017, pukul 16.00 WIB. Hal itu menggambarkan kinerja dari perusahaan-perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). "Mereka bisa menunjukkan profitabilitas yang cukup solid dan itu dilihat oleh para investor," kata Sri Mulyani dalam acara penutupan BEI di gedung BEI, Jakarta Selatan, pada Jumat, 29 Desember 2017.
Ia melihat bahwa fundamental dari perusahaan yang listing tersebut cukup baik sehingga investor optimistis masuk pada 2018. Neraca dan profitabilitas yang bagus serta tercatatnya rekor saham tertinggi di sepanjang 2017 tersebut mengartikan kapitalisasi pasar bursa meningkat.
"Saya berharap perusahaan-perusahaan ini kemudian melakukan ekspansi sehingga perekonomian Indonesia bisa dipacu dengan investasi yang lebih baik. Ada keseimbangan antara ekspor, konsumsi, dan investasi," ucap Sri Mulyani.
Sri Mulyani berharap sentimen positif ini bisa terus terjaga dan menimbulkan kepercayaan diri. Dengan demikian, perusahaan yang belum listing di bursa saham semakin banyak yang mau melantai di bursa karena ini adalah bagian dari ekspansi.
Perusahaan yang mau berinvestasi tanpa meningkatkan utang, ujar Sri Mulyani, bisa melakukan listing di BEI sehingga bisa meningkatkan ekuitas tanpa membebani dalam bentuk utang di perusahaan tersebut.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan rekor saham tertinggi pada perdagangan terakhir di 2017. Penutupan perdagangan dilakukan Presiden Joko Widodo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Bank Indonesia Agus Dermawan Wintarto Martowardojo, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Hoesen, dan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimbo Santoso.