TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat di level 6.355,65 pada akhir perdagangan hari ini, Jumat, 29 Desember 2017, yang juga merupakan hari terakhir perdagangan saham di tahun 2017. IHSG naik 0,66 persen atau 41,61 poin setelah dibuka pada level 6.325,621 pada pembukaan perdagangan pagi tadi.
Tercatat ada 37 emiten baru yang mencatatkan sahamnya di pasar modal tahun 2017.
Sepanjang perdagangan hari ini di Bursa Efek Indonesia (BEI), tercatat 222 saham bergerak menguat, 149 saham melemah, dan 118 stagnan. Ada 26,083 miliar volume saham yang diperjualbelikan dengan frekuensi sebanyak 315.650 kali. Nilai transaksi harian saham pada perdagangan terakhir ini, yakni Rp 28,385 triliun.
Baca juga: IHSG Sesi I Bergerak Positif, Menguat 0,78 Persen
Analis Binaartha Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mengatakan kenaikan ini disumbang oleh stabilitas makroekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di dalam negeri. "Itu menjadi katalis positif terhadap penguatan IHSG sehingga berhasil menyentuh rekor tertinggi," katanya kepada Tempo, Jumat, 29 Desember 2017.
Nafan mengatakan kenaikan rating surat utang Indonesia dari lembaga Fitch dari BBB- menjadi BBB dengan outlook stabil turut menjadi katalis positif terhadap IHSG akhir tahun ini.
Selain itu, ujar Nafan, kenaikan juga disumbang aksi window dressing yang akan berlangsung hingga awal tahun depan, salah satunya akuisisi Bank Danamon oleh Mitsubishi UFC Financial Group.
Baca juga: Jokowi Akan Tutup Perdagangan di Bursa Efek Indonesia Sore Ini
"Penguatan IHSG juga mendapat sentimen positif dari adanya akuisisi BDMN pada tahap pertama sudah berhasil dilaksanakan sebesar Rp 15,9 triliun," ucapnya.
Adapun faktor eksternal yang menjadi penyumbang penguatan IHSG, Nafan mengungkapkan, yakni stabilitas harga komoditas dunia, misalnya harga minyak dunia yang menyentuh harga US$60 per barel. Penutupan perdagangan saham tahun 2017 dihadiri oleh Presiden Joko Widodo didampingi oleh sejumlah menteri kabinet kerja dan pimpinan lembaga.