TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah dinilai perlu memberikan pelatihan khusus bagi para pelaku usaha kecil menengah (UKM) dan industri kecil menengah (IKM) dalam menghadapi ajang olah raga Asian Games 2018 untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang, mengatakan pelatihan dan penyuluhan kepada para pelaku UKM dan IKM untuk memproduksi berbagai souvenir khas Indonesia dan Jakarta, serta Asian Games 2018, yang berkualitas untuk dijual selama berlangsungnya event empat tahunan tersebut.
“Pelatihan dan penyuluhan itu termasuk untuk usaha kecil menengah yang akan membuka kuliner di sekitar stadion Gelora Bung Karno,” katanya pada Kamis, 28 Desember 2017.
Baca juga: Sandiaga Berharap Lingkungan DKI Bersih untuk Sambut Asian Games
Menurutnya, selama penyelenggaraan Asian Games pada 18 Agustus-2 September 2018, sektor hotel, kafe, kuliner, pusat hiburan, pusat perbelanjaan dan mall, pusat wisata dan transportasi, akan mengalami peningkatan omzet yang signifikan.
Dia menjelaskan persiapan menyambut Asian Games ke-18 sangat penting mengingat event akbar olah raga internasional itu diikuti 45 negara yang akan berpartisipasi dalam 40 cabang olah raga yang dipertandingkan.
Para peserta Asian Games 2018 terdiri dari sekitar 10 ribu atlet dan official, 5 ribu media, 2.500 OCA Family, 5.500 technical delegate, 20 ribu volunteers, sekitar 200 ribu suporter dan turis dari 45 negara peserta.
Baca juga: Basuki Janjikan Fasilitas Asian Games 2018 Beres pada 31 Desember
Selain itu juga ada lebih dari 3 juta penonton lokal yang akan menyaksikan 42 cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta dan Jakabaring Sport City, Palembang.
Sarman yang juga Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Jakarta mengatakan pelaku UKM dan IKM diharapkan dapat memanfaatkan momen Asian Games untuk bangkit dan menaikkan omzetnya.
“Jika para tamu dari 45 negara peserta Asian Games 2018 belanja rata-rata US$20, dikalikan 232 ribu orang, maka omzetnya mencapai sekitar Rp 58 miliyar, belum lagi belanja penonton lokal yang diperkirakan mencapai 2,5-3 juta orang,” ujarnya.