TEMPO.CO, Jakarta - General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ketapang Elvi Yoza mengatakan ada peningkatan jumlah penumpang yang menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk ke Pulau Jawa atau dari Gilimanuk ke Ketapang. Per Rabu, 27 Desember 2017, tercatat peningkatan jumlah penumpang sebesar 4 persen dari total 259.407 orang pada 2016 menjadi 270.086 orang di 2017 dalam periode yang sama.
“Peningkatan juga terjadi pada penyeberangan kendaraan roda dua dan roda empat. Untuk kendaraan roda dua, ada kenaikan sebesar 10 persen dari tahun sebelumnya, yakni 20.761 unit, dan untuk kendaraan roda empat naik 3 persen dari tahun sebelumnya, yaitu 40.080 unit,” ucap Elvi dalam keterangan tertulis, Kamis, 28 Desember 2017.
Baca: Swastanisasi Bandara dan Pelabuhan Diharapkan Pangkas APBN Rp 1 Triliun
Pada H+2 atau dua hari seusai Natal, Pelabuhan Ketapang telah menyeberangkan 28.601 penumpang, 1.826 kendaraan roda dua, dan 4.628 kendaraan roda empat. Sedangkan Pelabuhan Gilimanuk telah menyeberangkan 27.253 penumpang, 2.878 kendaraan roda dua, dan 4.272 kendaraan roda empat.
Selain itu, Elvi menuturkan, pada arus libur tahun baru 2018, lintasan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk telah mengoperasikan 32 kapal. Hasil pantauan juga menunjukkan situasi arus penyeberangan relatif lancar dan cenderung tidak ada antrean. "Kendaraan yang datang langsung masuk kapal. Pada Kamis malam, 28 Desember 2017, diprediksikan arus masih normal dan mengalir," tutur Elvi Yoza.
Namun Evi juga mencatat, jika digabungkan keduanya, yakni penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk, justru terjadi penurunan. Penurunan terjadi pada penyeberangan dari Ketapang ke Gilimanuk sebesar 7 persen dari 299.606 di 2016 menjadi 277.277 mulai Senin, 18 Desember 2017, atau H-7 hingga H+3 atau Kamis, 28 Desember 2017.