TEMPO.CO, Jakarta - Okupansi hotel di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada libur Natal dan Tahun Baru mencapai lebih dari 80 persen, dan berpotensi terus meningkat mengingat masih banyak wisatawan yang akan menginap pada malam pergantian tahun.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB, Hadi Faisal, mengatakan okupansi hotel mulai mengalami kenaikan sejak 24 Desember 2017 dan terus berlanjut hingga awal tahun 2018 mendatang.
Baca juga: Petugas 3 Hotel Mewah di Cina Pakai Sikat Toilet Cuci Cangkir
"Tidak pernah kami prediksi bahwa okupansi sampai akhir 2017 akan sangat bagus di atas 80 persen," ujar Hadi, Kamis, 28 Desember 2017.
Naiknya angka okupansi hotel pada liburan kali ini sekaligus menepis anggapan pariwisata NTB jeblok akibat erupsi Gunung Agung di Bali. Bahkan menurut Hadi, sebagian besar wisatawan yang menginap di NTB merupakan wisatawan asing.
Meskipun demikian, PHRI NTB tidak menampik jika kondisi hunian hotel memang masih di bawah capaian akhir 2016.
Guna menarik wisatawan, PHRI NTB juga telah menyiapkan beberapa strategi, antara lain memberikan diskon hingga 20 persen, meningkatkan pelayanan dan kebersihan hotel, hingga menyiapkan paket-paket atraktif akhir tahun. "Hampir semua hotel sudah bersiap karena puncaknya ada di akhir tahun ini, pada malam pergantian tahun," ujar Hadi.