TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk segera menyelesaikan tujuh program prioritas (quick wins) Kementerian Perhubungan pada tahun 2018. Budi Karya meminta tujuh program tersebut bisa diselesaikan dalam kurun waktu dua bulan.
"Saya minta para Pejabat Eselon I terkait agar dapat merealisasikan arahan tersebut dalam kurun waktu dua bulan pertama di tahun 2018,” kata Budi dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Rabu, 27 Desember 2017.
Baca: Menteri Budi Gandeng BNN Evaluasi Gaya Hidup Pilot, Seperti Apa?
Instruksi Menteri Perhubungan tersebut dalam pidatonya usai melantik pejabat eselon II, III, IV di Kantor Kementerian Perhubungan pada Rabu, 27 Desember 2017. Dalam acara tersebut ada sebanyak 66 pejabat yang dilantik oleh Budi Karya.
Adapun tujuh instruksi tersebut diberikan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Badan Pengembangan SDM Perhubungan, dan Badan Litbang Perhubungan.
Untuk Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Budi menginstruksikan agar segera merealisasikan pengoperasian jembatan timbang dengan skema kerja sama dengan pihak swasta. Kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Budi meminta supaya segera mendorong implementasi layanan modern (Smart Port) dengan semua layanan berbasis online di Pelabuhan Tanjung Priok.
Sedangkan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Budi meminta supaya segera melaksanakan skema Kerja Sama Pengelolaan (KSP) untuk Bandar Udara Tjilik Riwut di Palangkaraya. Lebih lanjut, kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian Budi menginstruksikan supaya mempersiapkan betul pengelolaan light rail transit (LRT) di Sumatera Selatan.
Pengelolaan LRT, kata Budi, harus mempertimbangkan aspek jangka panjang, termasuk mempertahankan supaya tidak ada penurunan load factor setelah pelaksanaan Asian Games 2018.
Sementara itu, untuk Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Budi meminta agar segera mempersiapkan implementasi rencana integrasi atau transit oriented development (TOD) di Dukuh Atas. Sedangkan, bagi Badan Pengembangan SDM Perhubungan, Budi meminta agar menyiapkan kegiatan sekolah jarak jauh bagi masyarakat.
Terakhir, kepada Badan Litbang Perhubungan Budi menginstruksikan agar dapat bertemu dengan para pelaku startup dari kalangan mahasiswa dan mengeksplorasi potensi untuk memanfaatkan inovasi dari kalangan tersebut untuk perbaikan kinerja Kementerian Perhubungan di masa mendatang.
Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa program prioritas ini harus dapat segera dilaksanakan agar menjadi contoh atau blueprint bagi pelaksanaan kegiatan sejenis pada kemudian hari. “Oleh karenanya apa yang telah ditugaskan sekirannya dapat didukung dan menjadi inisiatif yang baik bagi kita. Untuk menciptakan iklim yang kondusif bersahabat dan meningkatkan gairah kerja,” ucap Budi.