TEMPO.CO, Jakarta - Pertamina melakukan uji coba pasar untuk mengukur respons konsumen terhadap produk gas elpiji 3 kilogram nonsubsidi bernama Bright Gas di wilayah Tangerang, Banten.
"Produk ini menyasar kalangan konsumen menengah dan atas sejak November 2017. Ada 500 responden yang kita sasar di Tangerang," kata External Communication Manager PT Pertamina (Persero), Arya Dwi Paramita, saat dihubungi di Bekasi, Selasa, 26 Desember 2017.
Dia mengatakan, proses uji coba tersebut masih berlangsung, sehingga hasilnya belum bisa diungkapkan kepada publik. "Uji coba pasar ini dilakukan sampai dengan periode Maret 2018. Hasilnya seperti apa belum kelihatan, karena kami masih melihat respons dari responden," katanya.
Menurut Arya, gas elpiji 3 kilogram nonsubsidi itu bukan untuk menggantikan gas bersubsidi 3 kilogram yang kini beredar di pasaran. "Gas 3 kilogram nonsubsidi ini sebagai alternatif pilihan masyarakat yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan mereka," katanya.
Baca juga: Ini Kelebihan Produk Baru Bright Gas, Elpiji Nonsubsidi 3 Kg
Arya mengatakan, gas elpiji bersubsidi yang kini beredar di pasaran (gas elpiji tabung melon) diperuntukkan bagi masyarakat miskin. Namun pada kenyataannya banyak masyarakat mampu yang memanfaatkan subsidi tersebut karena harganya yang relatif murah. "Itu tidak boleh, tetapi mereka tetap butuh pasokan energi. Makanya kita menyiapkan gas nonsubsidi dengan nama Brigt Gas," katanya.
Arya berharap kebijakan subsidi bahan bakar gas kepada masyarakat bisa tepat sasaran dengan diluncurkannya Bright Gas 3 kilogram ini. Ia mengaku, gas elpiji bersubsidi banyak dimanfaatkan masyarakat karena tersedia bebas di tingkat pengecer. Namun pihaknya tidak memiliki kewenangan melakukan penindakan. "Pemerintah Daerah yang melakukan penindakan. Kalau Pertamina ranahnya hanya sampai agen," katanya.
ANTARA